Prosais asal Surabaya, Eko Darmoko, kembali menerbitkan buku sastra berbentuk novel dengan judul "Anak Gunung” pada pertengahan 2022 ini yang diterbitkan oleh Penerbit Pelangi Sastra.

Novel ‘Anak Gunung’ mengambil latar utama Surabaya dengan tokoh utama bernama Ranu, pemuda asal Lumajang yang melanjutkan hidup untuk kuliah dan bekerja di Surabaya.

Selain itu, latar-latar seperti Kitakyushu Jepang, Eropa, Amerika, dan Laut China Selatan juga turut mewarnai alur dalam novel ini.

"Seperti nama judulnya, novel ini menitik-beratkan pada pendakian gunung. Perjalanan dan petualangan, serta kisah cinta juga menjadi bagian penting dalam novel ini,” kata Eko Darmoko, dalam siaran persnya, Minggu.

Menurut Eko, semula karya ini tidak dirancang sebagai novel, melainkan cerita pendek (cerpen). Naskah awalnya ditulis ketika Eko singgah di Kitakyushu, selatan Jepang, untuk urusan pekerjaan.

Lambat laun, sepulang di Surabaya, naskah tersebut terus dikembangkan hingga jadilah dalam bentuk novel setebal 251 halaman format buku.

"Ketika saya membaca ulang naskah (cerpen) tersebut sepulang di Surabaya, ada keinginan untuk melakukan revisi. Nah, dari revisi inilah kemudian saya banyak melakukan perombakan dan ceritanya semakin panjang. Maka jadilah novel ‘Anak Gunung’ seperti sekarang ini,"  papar Eko, yang juga aktif sebagai salah satu wartawan di Surabaya.

Novel ‘Anak Gunung’ merupakan buku ketiga Eko Darmoko, dan sebelumnya, Eko sudah menerbitkan dua buku. Yakni, kumpulan cerpen "Ladang Pembantaian' (Pagan Press, 2015) dan kumpulan cerpen ‘Revolusi Nuklir’ (BasaBasi, 2021).

Buku ‘Revolusi Nuklir’ masuk ke dalam 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2021. Selain itu, Eko juga masuk ke dalam daftar 10 penulis Emerging Indonesia dalam Ubud Writers and Readers Festival 2022.


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022