Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah seiring pelaku pasar yang tengah menanti data inflasi AS.
IHSG ditutup melemah 16,64 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.086,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,91 poin atau 0,09 persen ke posisi 1.007,8.
"Pelaku pasar dan investor tampaknya bersikap "wait and see" akan rilis data inflasi Amerika Serikat pada hari Rabu waktu AS. Data tersebut tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed dalam mengambil kebijakan moneternya," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Data inflasi AS pada Juli secara konsensus diprediksi sebesar 8,7 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,1 persen. Kebijakan moneter The Fed ke depannya diperkirakan agresif jika inflasi masih tinggi.
Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 1,15 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,61 persen dan minus 0,53 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,13 persen.
Sepanjang hari ini, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu BMRI, ASII, EMTK, BRPT, ARTO. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni BBRI, TLKM, ANTM, INCO, BFIN.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp312,84 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp42,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.202.008 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,61 miliar lembar saham senilai Rp12,55 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 317 saham menurun, dan 171 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 180,63 poin atau 0,65 persen ke 27.819,33, indeks Hang Seng turun 392,6 poin atau 1,96 persen ke 19.610,84, dan indeks Straits Times meningkat 12,09 poin atau 0,37 persen ke 3.283,07. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
IHSG ditutup melemah 16,64 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.086,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,91 poin atau 0,09 persen ke posisi 1.007,8.
"Pelaku pasar dan investor tampaknya bersikap "wait and see" akan rilis data inflasi Amerika Serikat pada hari Rabu waktu AS. Data tersebut tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed dalam mengambil kebijakan moneternya," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Data inflasi AS pada Juli secara konsensus diprediksi sebesar 8,7 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,1 persen. Kebijakan moneter The Fed ke depannya diperkirakan agresif jika inflasi masih tinggi.
Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 1,15 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,61 persen dan minus 0,53 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,13 persen.
Sepanjang hari ini, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu BMRI, ASII, EMTK, BRPT, ARTO. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni BBRI, TLKM, ANTM, INCO, BFIN.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp312,84 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp42,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.202.008 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,61 miliar lembar saham senilai Rp12,55 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 317 saham menurun, dan 171 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 180,63 poin atau 0,65 persen ke 27.819,33, indeks Hang Seng turun 392,6 poin atau 1,96 persen ke 19.610,84, dan indeks Straits Times meningkat 12,09 poin atau 0,37 persen ke 3.283,07. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022