Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menargetkan daerahnya bebas open defecation free atau buang air besar (BAB) sembarangan pada akhir 2022 ini.
 
"Sebenarnya saat ini pun Tulungagung sudah terbebas ODF 100 persen. Hanya sebagian kecil keluarga yang belum memiliki jamban sendiri, tapi mereka punya akses jamban di sekitarnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Sukaji di Tulungagung, Kamis.
 
Warga atau keluarga yang belum memiliki fasilitas jamban itu pada umumnya masih menumpang di rumah kerabat atau keluarganya.
 
Hasil evaluasi dan monitoring pada 19 kecamatan, tidak ada lagi laporan warga yang BAB di kebun atau sungai.
 
Selain program jambanisasi yang terus dilakukan setiap tahun, budaya BAB di pekarangan rumah maupun sungai berhasil dihilangkan berkat sosialisasi pada 271 desa/kelurahan di daerah itu.
 
"Tahun ini kami targetkan program jambanisasi lagi ke keluarga-keluarga yang belum memiliki sarana BAB menggunakan anggaran daerah," katanya.
 
Ia mengataka tahun sebelumnya masih ditemukan warga yang BAB di sembarang tempat, seperti ladang dan sungai. Daerah rawan BAB berada di wilayah pinggiran yang dialiri sungai.
 
"Tinggal yang sekian ini masih ada dan tahun depan untuk dibuatkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Kasil Rokhmat.

Ia mengatakan jamban yang dimiliki warga rerata sudah standar, yaitu memiliki septik tank (penampungan), bersistem water closet sehingga baunya tidak menyebar.

Kasil melanjutkan dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur, ada 17 daerah yang belum terbebas dari BAB, termasuk Tulungagung.

Dengan keberhasilan ini maka tahun 2022 Tulungagung hilang dari daftar ODF (BAB) Provinsi Jawa Timur. "Pemprov menargetkan tahun 2024 seluruh Jatim bebas ODF," demikian Kasil Rohkmat.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022