Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya menuntaskan pemulangan jamaah haji gelombang I, yaitu dari kelompok terbang (kloter) 1 hingga 20.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Abdul Haris menjelaskan kloter 1 hingga 20 seluruhnya berjumlah 8.966 orang.
"Dengan begitu, sebanyak 8.966 orang haji dari Debarkasi Surabaya telah tiba di Tanah Air," katanya di Surabaya, Sabtu.
Menurutnya, jumlah jamaah haji dari Debarkasi Surabaya yang tiba di Tanah Air telah mencapai 53 persen dari total jamaah yang berjumlah 16.088 orang.
Dua kloter terakhir dari gelombang I Debarkasi Surabaya, yaitu kloter 19 berjumlah 442 orang asal Kabupaten Probolinggo dan Mojokerto, serta kloter 20 berjumlah 448 orang asal Kota Probolinggo dan Batu berturut-turut tiba pada Jumat dan Sabtu, 29 - 30 Juli 2022.
Selanjutnya PPIH Debarkasi Surabaya siap menyambut kedatangan jamaah haji gelombang II, yaitu kloter 21 hingga 38, mulai 31 Juli dan dijadwalkan berakhir pada 13 Agustus 2022.
Haris merinci dari jamaah haji kloter 1 hingga 20 Debarkasi Surabaya, tercatat sebanyak 36 orang terpapar virus corona (COVID-19), berdasarkan hasil tes usap polymerase chain reaction (PCR) yang digelar setibanya di Asrama Haji Surabaya.
"Rata-rata dua orang per kloter pada gelombang pertama Debarkasi Surabaya terpapar COVID-19. Mudah-mudahan pada gelombang kedua tidak ada lagi yang terpapar COVID-19," ujarnya.
Jamaah yang terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan menjalani isolasi dengan pengawasan Satuan Tugas COVID-19 di daerah kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan yang tergolong berat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Abdul Haris menandaskan, keseluruhan jamaah haji asal Debarkasi Surabaya yang wafat di Tanah Suci sampai hari ini berjumlah 21 orang.
"Dari 21 orang tersebut, tercatat 7 orang meninggal dunia pra-armuzna atau rangkaian ibadah puncak haji, 5 orang masa armuzna, serta 9 orang meninggal pasca armuzna," katanya.
Sementara terdata seorang haji asal Tulungagung, Jawa Timur, sampai hari ini mengalami gangguan kesehatan dan masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. "Mudah-mudahan cepat sembuh dan segera pulang ke Tanah Air," ucap Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Abdul Haris menjelaskan kloter 1 hingga 20 seluruhnya berjumlah 8.966 orang.
"Dengan begitu, sebanyak 8.966 orang haji dari Debarkasi Surabaya telah tiba di Tanah Air," katanya di Surabaya, Sabtu.
Menurutnya, jumlah jamaah haji dari Debarkasi Surabaya yang tiba di Tanah Air telah mencapai 53 persen dari total jamaah yang berjumlah 16.088 orang.
Dua kloter terakhir dari gelombang I Debarkasi Surabaya, yaitu kloter 19 berjumlah 442 orang asal Kabupaten Probolinggo dan Mojokerto, serta kloter 20 berjumlah 448 orang asal Kota Probolinggo dan Batu berturut-turut tiba pada Jumat dan Sabtu, 29 - 30 Juli 2022.
Selanjutnya PPIH Debarkasi Surabaya siap menyambut kedatangan jamaah haji gelombang II, yaitu kloter 21 hingga 38, mulai 31 Juli dan dijadwalkan berakhir pada 13 Agustus 2022.
Haris merinci dari jamaah haji kloter 1 hingga 20 Debarkasi Surabaya, tercatat sebanyak 36 orang terpapar virus corona (COVID-19), berdasarkan hasil tes usap polymerase chain reaction (PCR) yang digelar setibanya di Asrama Haji Surabaya.
"Rata-rata dua orang per kloter pada gelombang pertama Debarkasi Surabaya terpapar COVID-19. Mudah-mudahan pada gelombang kedua tidak ada lagi yang terpapar COVID-19," ujarnya.
Jamaah yang terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan menjalani isolasi dengan pengawasan Satuan Tugas COVID-19 di daerah kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan yang tergolong berat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Abdul Haris menandaskan, keseluruhan jamaah haji asal Debarkasi Surabaya yang wafat di Tanah Suci sampai hari ini berjumlah 21 orang.
"Dari 21 orang tersebut, tercatat 7 orang meninggal dunia pra-armuzna atau rangkaian ibadah puncak haji, 5 orang masa armuzna, serta 9 orang meninggal pasca armuzna," katanya.
Sementara terdata seorang haji asal Tulungagung, Jawa Timur, sampai hari ini mengalami gangguan kesehatan dan masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. "Mudah-mudahan cepat sembuh dan segera pulang ke Tanah Air," ucap Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022