Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjual produk mereka dengan memanfaatkan pemasaran berbasis aplikasi daring guna mendongkrak omzet penjualan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai mendengar cerita sejumlah pengusaha mikro yang sukses meningkatkan usaha mereka dengan menggunakan berbagai aplikasi daring pada acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Gedung Nanggala Kopassus, Jakarta Timur, Rabu.
"Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Jadi Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apapun platformnya," kata Presiden Jokowi.
Di tengah-tengah sambutannya, Presiden Jokowi mendengar cerita Wageningtyas, seorang ibu yang sehari-hari berjualan roti bakar Bandung.
Baca juga: Jokowi minta pelaku UMKM mulai incar pasar ekspor
Ibu Wage, panggilannya, mengatakan omzet dagangannya saat ini sudah mencapai Rp1 juta per hari dengan memanfaatkan berbagai aplikasi daring yang membantu usahanya, terutama pada masa pandemi.
Ia pun menjual produknya melalui pemasaran berbagai aplikasi, seperti GoFood, Grab Food, Traveloka Eat, Shopee Food, hingga Asia Food.
"Omzet sekarang sudah mencapai Rp1 juta per hari. Berkat online, Pak. Jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online," kata dia.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi meminta para pelaku UMKM yang hadir mencontoh Ibu Wage agar kesempatan untuk memasarkan produknya menjadi terbuka lebar.
Namun Kepala Negara mengingatkan para pelaku usaha juga turut meningkatkan kesiapan produksi mereka jika hendak memasarkan produk lewat daring. "Kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online, kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10 ribu. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap," kata Presiden Jokowi.
Cerita serupa datang dari Ngadimin, seorang penjual mie ayam asal Bojonegoro yang juga berhasil meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan aplikasi daring.
Amin, demikian ia biasa disapa, menuturkan bahwa ia juga mendapatkan omzet antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari dan 90 persen diantaranya dihasilkan dari pesanan daring.
Aplikasi daring, katanya, membuatnya tidak perlu memiliki kios di lokasi yang strategis untuk berjualan. Saat memulai usahanya, Amin berjualan mie ayam dari rumah yang ia sewa.
"Berkat ada online, saya jualnya hanya di kontrakan saja, awal buka di kontrakan, begitu peminatnya bagus Alhamdulillah akhirnya sekarang bisa sewa kios, walaupun kecil. Itu pun 90 persen (pesanan) masih online semua," kata Amin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai mendengar cerita sejumlah pengusaha mikro yang sukses meningkatkan usaha mereka dengan menggunakan berbagai aplikasi daring pada acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Gedung Nanggala Kopassus, Jakarta Timur, Rabu.
"Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Jadi Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apapun platformnya," kata Presiden Jokowi.
Di tengah-tengah sambutannya, Presiden Jokowi mendengar cerita Wageningtyas, seorang ibu yang sehari-hari berjualan roti bakar Bandung.
Baca juga: Jokowi minta pelaku UMKM mulai incar pasar ekspor
Ibu Wage, panggilannya, mengatakan omzet dagangannya saat ini sudah mencapai Rp1 juta per hari dengan memanfaatkan berbagai aplikasi daring yang membantu usahanya, terutama pada masa pandemi.
Ia pun menjual produknya melalui pemasaran berbagai aplikasi, seperti GoFood, Grab Food, Traveloka Eat, Shopee Food, hingga Asia Food.
"Omzet sekarang sudah mencapai Rp1 juta per hari. Berkat online, Pak. Jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online," kata dia.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi meminta para pelaku UMKM yang hadir mencontoh Ibu Wage agar kesempatan untuk memasarkan produknya menjadi terbuka lebar.
Namun Kepala Negara mengingatkan para pelaku usaha juga turut meningkatkan kesiapan produksi mereka jika hendak memasarkan produk lewat daring. "Kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online, kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10 ribu. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap," kata Presiden Jokowi.
Cerita serupa datang dari Ngadimin, seorang penjual mie ayam asal Bojonegoro yang juga berhasil meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan aplikasi daring.
Amin, demikian ia biasa disapa, menuturkan bahwa ia juga mendapatkan omzet antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari dan 90 persen diantaranya dihasilkan dari pesanan daring.
Aplikasi daring, katanya, membuatnya tidak perlu memiliki kios di lokasi yang strategis untuk berjualan. Saat memulai usahanya, Amin berjualan mie ayam dari rumah yang ia sewa.
"Berkat ada online, saya jualnya hanya di kontrakan saja, awal buka di kontrakan, begitu peminatnya bagus Alhamdulillah akhirnya sekarang bisa sewa kios, walaupun kecil. Itu pun 90 persen (pesanan) masih online semua," kata Amin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022