Rumah BUMN Pacitan di Jawa Timur yang merupakan binaan PT PLN (Persero) memfasilitasi perluasan pasar sekitar 50 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah itu, dengan menggunakan aplikasi bernama "Padi" yang diinisiasi Kementerian BUMN.
Fasilitator Rumah BUMN Pacitan, Rinawati di Surabaya, Senin, mengatakan, perluasan pasar UMKM juga wujud komitmen BUMN menggerakkan perekonomian melalui penguatan dan pemberdayaan.
"Ada sekitar 50 UMKM di Kabupaten Pacitan yang turut serta, dan melalui kegiatan ini diharapkan minat pelaku UMKM untuk memperluas pasar penjualan melalui situs belanja digital semakin naik," kata Rinawati, dalam siaran persnya.
Ia menyampaikan pemanfaatan marketplace BUMN ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan pelaku UMKM dan memperluas akses pada sektor pemerintah dan BUMN.
Tak hanya itu, produk UMKM ini juga bisa diakses melalui PLN Marketplace serta melalui aplikasi PLN Mobile.
"Peluang yang sangat besar untuk pelaku usaha atau UMKM agar produk yang dihasilkan bisa di lirik BUMN di Indonesia. Transaksi juga mudah dan aman," katanya.
Rinawati mengatakan, tidak hanya memberikan pelatihan terkait penggunaan pasar digital, Rumah BUMN Pacitan yang telah berdiri sejak Oktober 2019 juga secara rutin memberikan pendampingan bagi UMKM dalam membangun usaha menjadi lebih maju termasuk dengan pendampingan dalam izin usaha, sertifikasi, penyediaan tempat untuk pemasaran dan konsultasi usaha.
"Jika ada UMKM yang butuh melakukan foto produk untuk dipasarkan secara digital juga bisa dilakukan di Rumah BUMN. Ada pula kegiatan pameran/bazar yang rutin kami adakan untuk mengenalkan produk-produk UMKM menembus pangsa pasar yang lebih luas," katanya.
Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Hamzah menyampaikan Rumah BUMN Pacitan saat ini menaungi 174 UMKM dengan jenis usaha makanan dan minuman, jasa, craft, serta busana.
“Kami harap akan semakin banyak UMKM yang bergabung dengan Rumah BUMN, bisa bertumbuh bersama-sama," katanya.
Ia juga berharap Rumah BUMN Pacitan menjadi wadah pelaku usaha membangun jejaring dan meningkatkan kualitas usaha kecil agar dapat bersaing di pasar digital dan internasional.
L
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Fasilitator Rumah BUMN Pacitan, Rinawati di Surabaya, Senin, mengatakan, perluasan pasar UMKM juga wujud komitmen BUMN menggerakkan perekonomian melalui penguatan dan pemberdayaan.
"Ada sekitar 50 UMKM di Kabupaten Pacitan yang turut serta, dan melalui kegiatan ini diharapkan minat pelaku UMKM untuk memperluas pasar penjualan melalui situs belanja digital semakin naik," kata Rinawati, dalam siaran persnya.
Ia menyampaikan pemanfaatan marketplace BUMN ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan pelaku UMKM dan memperluas akses pada sektor pemerintah dan BUMN.
Tak hanya itu, produk UMKM ini juga bisa diakses melalui PLN Marketplace serta melalui aplikasi PLN Mobile.
"Peluang yang sangat besar untuk pelaku usaha atau UMKM agar produk yang dihasilkan bisa di lirik BUMN di Indonesia. Transaksi juga mudah dan aman," katanya.
Rinawati mengatakan, tidak hanya memberikan pelatihan terkait penggunaan pasar digital, Rumah BUMN Pacitan yang telah berdiri sejak Oktober 2019 juga secara rutin memberikan pendampingan bagi UMKM dalam membangun usaha menjadi lebih maju termasuk dengan pendampingan dalam izin usaha, sertifikasi, penyediaan tempat untuk pemasaran dan konsultasi usaha.
"Jika ada UMKM yang butuh melakukan foto produk untuk dipasarkan secara digital juga bisa dilakukan di Rumah BUMN. Ada pula kegiatan pameran/bazar yang rutin kami adakan untuk mengenalkan produk-produk UMKM menembus pangsa pasar yang lebih luas," katanya.
Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Hamzah menyampaikan Rumah BUMN Pacitan saat ini menaungi 174 UMKM dengan jenis usaha makanan dan minuman, jasa, craft, serta busana.
“Kami harap akan semakin banyak UMKM yang bergabung dengan Rumah BUMN, bisa bertumbuh bersama-sama," katanya.
Ia juga berharap Rumah BUMN Pacitan menjadi wadah pelaku usaha membangun jejaring dan meningkatkan kualitas usaha kecil agar dapat bersaing di pasar digital dan internasional.
L
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022