Sejumlah permainan tradisional seperti egrang, bakiak, dan congklak ditampilkan untuk memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila sekaligus kegiatan Bulan Bung Karno di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Rabu.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan permainan tradisional itu ditampilkan dalam rangkaian kegiatan yang dipusatkan di SDN Purwotengah.

"Kami libatkan anak-anak usia sekolah dasar dalam memainkan berbagai permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok. Ini dalam rangka meningkatkan kegotong-royongan, kekompakan, solidaritas pada anak-anak sejak dini," katanya.

Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita itu mengatakan, selain permainan tradisional, juga ditampilkan sejumlah lomba, di antaranya lomba bercerita, foto, pidato mirip Soekarno, hingga lomba kostum mirip Soekarno kecil.

"Ada juga beberapa lomba yang merepresentasikan bagaimana menjadi Soekarno ketika kecil, mulai dari bentuk foto bergaya Soekarno, fashion show, hingga memakai busana ala Soekarno kecil. Tentu ini bagian dari upaya kami mengenalkan kepada anak-anak sosok Soekarno yang dikenal memiliki pemikiran visioner serta jiwa nasionalisme yang tinggi," katanya.

Sebagai bagian dari napak tilas sejarah keberadaan Sang Proklamator, Pemerintah Kota Mojokerto berupaya membangkitkan kembali sejarah Soekarno semasa tinggal di Kota Mojokerto untuk lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat luas, salah satunya melalui kegiatan Bulan Bung Karno ini.

"Ini semua kami laksanakan sebagai bentuk penghormatan kita kepada Sang Proklamator sekaligus memberikan literasi sejarah kepada masyarakat luas, bahwa Mojokerto adalah bagian dari saksi sejarah napak tilas Sang Proklamator ketika beliau kecil selama 8,5 tahun tinggal di Kota Mojokerto," jelasnya.

Kegiatan bulan Bung Karno dipusatkan di SDN Purwotengah yang dulunya bernama Sekolah Ongko Loro, tempat Soekarno kecil yang kala itu bernama Kusno mengenyam pendidikan selama 4 tahun.

Kegiatan Bulan Bung Karno dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 1 dan 2 Juni 2022.

"Tempat ini sudah kami tetapkan sebagai bangunan cagar budaya, yang ke depan akan kami bangun galeri Soekarno kecil di sini, yaitu sebuah museum, pusat studi sejarah tentang Soekarno dengan konten digital agar lebih memudahkan generasi milenial belajar tentang sejarah bangsa kita," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022