Pandemi Covid-19 yang melanda dunia lebih dari dua terakhir telah banyak pelaku usaha yang mengalami imbasnya, mulai dari kehilangan pekerjaan, usaha gulung tikar, hingga yang terparah mengalami kebangkrutan. Namun, ada pula yang berhasil melihat dan memanfaatkan peluang di tengah pandemi.
Salah satunya dialami Irawan Prasetyo, Founder Mambu Suroboyoan, brand lokal asli Kota Surabaya yang menjual kaus dengan konsep desain khas Suroboyoan, mengangkat budaya Parikan – Pantun khas Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Minggu, Irawan mengaku juga merasakan hal yang dialami kebanyakan orang pada masa pandemi, yakni omzet usaha kausnya menurun drastis dan pendapatan terjun bebas, padahal sudah menumpuk stok di gudang.
“Sebelumnya rata-rata omzet kami Rp7 juta hingga Rp12 juta per bulan, bahkan yang paling tinggi berhasil sampai Rp25 juta. Namun, begitu pandemi, turun menjadi Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan. Rekor terburuk kami pernah hanya mendapat Rp500 ribu pada bulan Februari 2021,” ungkap Irawan pada saat sharing session bersama para pelaku UMKM dalam acara Kelas Pintar Bersama Cari Cuan yang diinisiasi oleh Kredit Pintar pada akhir pekan ini.
Kendati demikian, Irawan tidak kendur dan tetap menjalankan usaha kaus Mambu Suroboyoan yang kerap dicari turis sebagai cenderamata khas Surabaya.
Ia pun nekat menjual mobilnya sebagai tambahan modal usaha. Berbagai promosi dan kolaborasi pun dilakukannya melalui media sosial hingga perlahan mulai muncul titik terang. Permintaan kaus kembali datang dan stok kaus yang menumpuk di gudang akhirnya habis terjual.
Pelaku usaha seperti Irawan Prasetyo inilah yang kemudian membuat UMKM mendapat perhatian khusus dari Pemerintah karena turut serta sebagai pendorong dan berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kredit Pintar sebagai pihak swasta yang mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional, membuka peluang seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan pemodalan,” ujar Brand Supervisor Kredit Pintar Puji Sukaryafi saat acara Kelas Pintar Bersama.
Kredit Pintar merupakan perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang memiliki izin dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah beroperasi sejak 2017.
Kelas Pintar Bersama merupakan salah satu upaya Kredit Pintar untuk merangkul dan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan UMKM. Dalam program itu juga didatangkan pembicara tamu sesuai bidang keahliannya untuk turut berpartisipasi dan berbagi tips yang bermanfaat bagi para peserta.
Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan total pinjaman lebih dari Rp27 triliun dengan sekitar setengah dari 7,85 juta nasabahnya meminjam dana untuk tujuan menambah modal usaha atau pendidikan.
Offline Sales Associate Director Kredit Pintar Satria Putera menambahkan, “Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kami melihat Surabaya sebagai pasar yang sangat potensial dan diperhitungkan untuk dikembangkan secara serius dan berkelanjutan. Kami berharap melalui kegiatan ini masyarakat kota Surabaya dapat mengenal lebih baik produk kami dan memanfaatkan produk tersebut secara positif baik untuk keperluan pribadi ataupun keperluan usaha.” (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022