Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang digelar di 32 titik di Kota Surabaya, Jawa Timur, memperkuat solidaritas kader, pengurus dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Ini merupakan tonggak kebesaran PDI Perjuangan menuju masa depan," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri usai mengikuti senam Sicita di Benowo, Surabaya. 

Senam Sicita yang digelar serentak DPC PDIP Surabaya pada pukul 07.00 WIB dan 09.00 WIB diikuti sekitar 3.452 peserta. Senam tersebut digelar live streaming dari Lapangan Banteng oleh DPP PDI Perjuangan, dan disiarkan langsung secara Nasional.

Para kader banteng Surabaya mengikuti dengan semangat, gembira. Dengan panduan instruktur senam, mereka mengikuti aransemen musik lagu nasional, lagu perjuangan, lagu-lagu daerah dan Kebyar-Kebyar dari Gombloh, yang mengiringi gerakan senam.

Untuk di Kecamatan Tegalsari, senam Sicita digelar di halaman Posko Pandegiling yang merupakan tempat yang legenda, dalam pergerakan PDI Pro-Megawati atau Promeg pada tahun 1996-1999 lalu.

"Mantap Tegalsari, basis PDI Perjuangan. Semangat,"  kata kader perempuan PDI Perjuangan Tegalsari Maria Lambertus.

Sedangkan di Kecamatan Sukolilo, senam Sicita diselenggarakan di Gedung Wanita. Memakai kaos merah, yang dicetak dari gotong royong pengurus dan kader, bertuliskan Banteng Sukolilo, Semangat Anti Loyo.

"Semua antusias dan bersemangat. Tertawa, dan gembira. Mengolah tubuh agar tetap bugar dan sehat," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Sukolilo Suyanto.

Sukolilo adalah tempat bersejarah bagi PDI Perjuangan. Pada Desember 1993, di Asrama Haji, berlangsung Kongres Luar Biasa PDI. Saat itu, Megawati Soekarnoputri mendapatkan dukungan yang luar biasa berlimpah dari arus bawah. 

Lantas, Megawati menyatakan de facto sebagai ketua umum terpilih, di tengah kerasnya intervensi rezim Orde Baru.

"Dengan senam Sicita, kami memperkuat basis di masyarakat, memupuk soliditas antar kader. Bravo untuk PDI Perjuangan. Merdeka," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Sukomanunggal Triyarso.

Begitu halnya di Jambangan, kader-kader banteng telah berhimpun sejak pagi. "Kami telah mempersiapkan dengan baik, sejak setelah Lebaran lalu. Para pengurus, kader dan masyarakat umum berlatih gerakan senam SICITA, dengan bimbingan instruktur," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Jambangan Mohammad Sunar.

Di Kecamatan Sawahan, senam Sicita digelar di bawah rintik hujan. Kader-kader perempuan, kaum milenial, dan warga masyarakat umum berbaur sejak pagi. "Semangat semua, gembira, dan tubuh segar," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Sawahan Iwan Tjandra.

Sedangkan di Pabean Cantikan, peserta senam Sicita telah berlatih berhari-hari untuk mengikuti even ini. Seratus lebih peserta mengikuti senam pagi hari ini. 

"Semua diselenggarakan dengan gotong royong, guyub dan solid," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Pabean Cantikan Azhari.

Senam Sicata juga digelar di Sambikerep. Ada sekitar 60 peserta mengikuti senam Sicita di lapangan futsal RW 05 Ngemplak Kelurahan Made. "Senam Sicita ini untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Kami gelorakan semangat cinta tanah air, mencintai Indonesia Raya," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Sambikerep Sarony.

Menurut Sonny, dengan senam Sicita, dapat memperkuat kebersamaan, gotong royong, keseimbangan budaya dan olahraga. 

Sedangkan di Tambaksari, sekitar 100 peserta terlibat senam Sicita yang digelar di Lapangan Putro Agung, Kelurahan Rangkah. "Senam Sicita untuk kebugaran jasmani, untuk tubuh yang sehat," ujar Ketua PAC PDI Perjuangan Tambaksari Arif Wirawan.

Peserta senam Tenggilis Mejoyo, menggelar di kawasan tengah kota, monumen Tugu Pahlawan. Berbaur dengan gelaran DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. "Semua semangat, mengikuti senam SICITA," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Tenggilis Mejoyo Mardiyono. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022