Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menggelar pelatihan pengolahan bahan makanan ikan air tawar bagi kader posyandu sebagai upaya mencegah stunting di wilayah itu.

Kepala Bidang Perikanan DKPP Kota Madiun Herman Prakoso di Madiun, Kamis, mengatakan bahwa sasaran pelatihan dipilih kader posyandu karena para kader tersebut berhubungan langsung dengan balita yang butuh gizi seimbang.

"Ikan mengandung banyak omega 3, sehingga kita beri pelatihan pengolahan ikan bagi para kader, harapannya supaya mereka bisa membagikan ilmunya ke ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal," ujarnya.

Menurut dia, pelatihan pengolahan ikan itu sebagai bentuk dukungan DKPP untuk pencegahan stunting di Kota Madiun. Selain itu, Kota Madiun juga memiliki potensi pengembangan ikan tawar yang cukup besar.

Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan khusus mengenai ragam produk olahan berbahan baku ikan, agar produksinya makin berinovasi, memiliki nilai jual yang tinggi, dan sehat.

"Olahan ikan tidak hanya digoreng atau direbus, tapi juga bisa diolah sedemikian rupa sehingga punya nilai jual tinggi," kata dia.

Dalam pelatihan tersebut, para kader posyandu belajar mengolah ikan lele. Ikan lele tersebut diolah menjadi nugget, lumpia ikan, ekado, dan bola ikan yang diisi dengan wortel, keju, sosis, dan telur puyuh.

Didampingi oleh petugas, para ibu dengan cekatan mengikuti tiap proses pembuatan. Mulai dari memisahkan duri dari daging ikan lele yang telah dikukus, hingga meniriskan campuran daging yang sebelumnya sudah digoreng dengan bumbu-bumbu.

Dengan pelatihan tersebut diharapkan tingkat konsumsi ikan yang penuh gizi di Kota Madiun meningkat, sehingga dapat mengurangi kasus stunting.

Data Dinas Kesehatan Madiun mencatat kasus stunting di kota tersebut saat ini berada pada angka 7,74 persen.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022