Universitas Negeri Surabaya berkoordinasi dengan pemerintah kota setempat terkait penerapan protokol kesehatan saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama, 17 Mei mendatang. 

"Guna memastikan kondisi tempat tes agar sesuai protokol kesehatan dan aman bagi peserta maupun penyelenggara, kami berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan asesmen lapangan," kata Ketua Satuan Admisi Unesa Dr. Sukarmin, M.Pd., di Surabaya, Kamis. 

Sukarmin mengatakan Tim Asesmen Pemkot Surabaya yang terdiri dari Satgas COVID-19, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pendidikan. 

Tiga lokasi itu adalah Unesa Kampus Lidah Wetan. Unesa Kampus Ketintang dan di kampus mitra, yakni Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Kampus B. 

"Sejauh ini Unesa sudah menyiapkan tempat atau lokasi UTBK dengan memperhatikan protokol kesehatan, yakni pengaturan tempat duduk peserta berjarak 1 meter, sirkulasi udara, dan menyediakan tempat cuci tangan termasuk hand sanitizer di beberapa titik," katanya. 

Selain itu, juga diatur arah masuk dan keluar pesertanya, sehingga tidak terjadi kerumunan. Menurutnya, jika memang nanti hasil asesmen ada catatan dari tim tentu segera dibenahi agar sesuai standar protokol kesehatan dan kebijakan yang ada. 

"Tentu kita harus benar-benar matangkan semuanya, karena ini berkaitan dengan keselamatan kita bersama, itu prioritas kami dan pemkot," ucapnya.

Koordinator Tim Asesmen Pemkot Surabaya Liliek Kartikawati mengatakan bahwa asesmen tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan UTBK Unesa khususnya dari sisi protokol kesehatan. 

"Itu dilakukan tentu untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan memberi rasa aman dan nyaman kepada peserta maupun penyelenggara tes" kata dia. 

Liliek menambahkan, ada tiga hal yang diperhatikan dalam asesmen tersebut yakni pertama ventilasi ruangan, kedua durasi tes, dan ketiga jarak duduk peserta termasuk arus keluar-masuk peserta. 

"Kami lihat tadi, ruangan dan ventilasi sesuai standar ya, ada sirkulasi udara yang memadai dan sehat. Untuk durasi juga aman, karena ada skema setelah peserta selesai melakukan tes langsung bergegas meninggalkan lokasi untuk menghindari kerumunan," katanya. 

"Sedangkan untuk jarak, peserta satu dengan yang lainnya berjauhan 1 meter," ujarnya, menambahkan. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022