Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen mendorong kader-kader Pagar Nusa di Banyuwangi, Jawa Timur, mengimplementasikan semangat para mujahid saat perang badar dengan menyesuaikan kondisi saat ini, yakni bukan lagi perang fisik, tapi berperan di media sosial.

"Di era revolusi industri 4.0 ini, bagaimana kita menyiapkan di internet, di website, media sosial facebook, Instagram. Bagaimana kita harus isi konten di NU-Online sebanyak-banyaknya," kata Gus Nabil, sapaannya, saat sambutan pada acara Apel dan Ahlalul Badar di Lapangan Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Kamis (21/4) malam.

Ia mengemukakan bahwa organisasi Pagar Nusa yang dipimpinnya cukup besar, tetapi di media sosial justru tidak tampak.

Bahkan, kata Gus Nabil, ketika ada kiai Nahdlatul Ulama menjadi korban perundungan, kader Pagar Nusa tidak muncul untuk memberikan pembelaan karena kurang aktif memantau perkembangan di media sosial.

Ia juga menyinggung follower atau pengikut media sosial Instagram NU-Online Banyuwangi yang hanya sekitar 5.500 follower.

"Apakah warga NU termasuk Banser dan Pagar Nusa di Banyuwangi ini hanya 5.500 orang saja? Ini sebagai satu contoh kecil saja. Kalau panjenengan semua menyadari, malam ini juga buka aplikasi Instagram NU-Online Banyuwangi dan jadi follower-nya," ujarnya.

Gus Nabil menambahkan bahwa NU-Online Banyuwangi sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.

Oleh karena itu, ia mengajak kader-kader Pagar Nusa Banyuwangi ber-ahlul badar dan menjadi kader yang bisa merefleksikan serta mengimplementasikan semangat para mujahid pada perang badar.

"Bagaimana mengimplementasikan sesuai kondisi saat ini, yang bukan lagi perang fisik, tapi peran di media sosial. Media sosial ini bukan perkara main-main makanya harus dibantu semuanya, bagaimana di media sosial NU betul-betul bisa menguasai dan itu harus dimulai dari Banyuwangi," tegas Gus Nabil.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022