Legislator mempertanyakan sistem pemadam kebakaran di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza (TP) 5 Surabaya, Jatim, yang dinilai kurang berfungsi dengan maksimal saat terjadi kebakaran pada Rabu (13/4) sore.
"Saya heran dengan kebakaran yang terjadi di TP 5. Seharusnya gedung yang masih relatif baru itu sistem pemadam kebakarannya juga masih baru dan canggih. Tapi, kenapa kebakaran bisa sebesar itu dan membahayakan pengunjung," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael di Surabaya, Kamis.
Menurut informasi yang diterima Josiah dari pengunjung di lokasi kebakaran, petugas keamanan di TP 5 Surabaya terlihat panik semua dan tidak ada standar operasional prosedur (SOP) penanganan kebakaran yang dijalankan.
"Padahal hidran kan ada di mana-mana. Ini harus menjadi catatan penting. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu," kata Josiah mengomentari peristiwa kebakaran yang melanda pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya itu
Untuk itu, Josiah minta Pemkot Surabaya dan dinas terkait untuk memeriksa sistem keamanan pusat perbelanjaan dan gedung bertingkat lainnya.
Menurut Josiah, jika sistem keamanan gedung tidak berfungsi dengan benar atau tidak layak maka pihaknya merekomendasikan untuk ditutup.
"Jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban. Pengusaha jangan hanya memikirkan keuntungan, keselamatan pengunjung juga wajib diutamakan," ujarnya.
Apalagi, kata dia, saat kejadian kebakaran TP-5 berlangsung, ada sebagian pengunjung menunggu waktu berbuka puasa. "Kan kasihan juga pengunjung yang lapar dan haus saat menunggu berbuka puasa harus berlarian dengan panik," kata Josiah.
Meski demikian, Josiah mengapresiasi tindakan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya yang dengan cepat melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran TP-5.
Ia juga mengapresiasi petugas Satpol PP, Linmas, Dishub dan kepolisian yang bekerja keras membantu penanganan kebakaran TP-5.
Pusat perbelanjaan TP-5 Surabaya terbakar pada sekitar pukul 17.37 WIB, Rabu (13/4) sore. Tampak dari luar gedung kobaran api membumbung tinggi hingga beberapa material yang terbakar sempat runtuh sampai ke bawah.
Dalam peristiwa tersebut, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya dengan sigap menerjunkan puluhan personil untuk memadamkan si jago merah.
Sebanyak 28 unit mobil pemadam dikerahkan, di antaranya 3 unit Bronto Skylift andalan DPKP Surabaya juga diterjunkan memadamkan api, tiga unit mobil ukuran 52 meter, 45 meter dan 104 meter menembakkan air dari luar gedung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya heran dengan kebakaran yang terjadi di TP 5. Seharusnya gedung yang masih relatif baru itu sistem pemadam kebakarannya juga masih baru dan canggih. Tapi, kenapa kebakaran bisa sebesar itu dan membahayakan pengunjung," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael di Surabaya, Kamis.
Menurut informasi yang diterima Josiah dari pengunjung di lokasi kebakaran, petugas keamanan di TP 5 Surabaya terlihat panik semua dan tidak ada standar operasional prosedur (SOP) penanganan kebakaran yang dijalankan.
"Padahal hidran kan ada di mana-mana. Ini harus menjadi catatan penting. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu," kata Josiah mengomentari peristiwa kebakaran yang melanda pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya itu
Untuk itu, Josiah minta Pemkot Surabaya dan dinas terkait untuk memeriksa sistem keamanan pusat perbelanjaan dan gedung bertingkat lainnya.
Menurut Josiah, jika sistem keamanan gedung tidak berfungsi dengan benar atau tidak layak maka pihaknya merekomendasikan untuk ditutup.
"Jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban. Pengusaha jangan hanya memikirkan keuntungan, keselamatan pengunjung juga wajib diutamakan," ujarnya.
Apalagi, kata dia, saat kejadian kebakaran TP-5 berlangsung, ada sebagian pengunjung menunggu waktu berbuka puasa. "Kan kasihan juga pengunjung yang lapar dan haus saat menunggu berbuka puasa harus berlarian dengan panik," kata Josiah.
Meski demikian, Josiah mengapresiasi tindakan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya yang dengan cepat melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran TP-5.
Ia juga mengapresiasi petugas Satpol PP, Linmas, Dishub dan kepolisian yang bekerja keras membantu penanganan kebakaran TP-5.
Pusat perbelanjaan TP-5 Surabaya terbakar pada sekitar pukul 17.37 WIB, Rabu (13/4) sore. Tampak dari luar gedung kobaran api membumbung tinggi hingga beberapa material yang terbakar sempat runtuh sampai ke bawah.
Dalam peristiwa tersebut, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya dengan sigap menerjunkan puluhan personil untuk memadamkan si jago merah.
Sebanyak 28 unit mobil pemadam dikerahkan, di antaranya 3 unit Bronto Skylift andalan DPKP Surabaya juga diterjunkan memadamkan api, tiga unit mobil ukuran 52 meter, 45 meter dan 104 meter menembakkan air dari luar gedung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022