Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memacu cakupan vaksinasi di daerah-daerah yang persentase masih rendah pada bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.

"Kami sengaja menggelar silaturahim di desa ini karena merupakan daerah yang tingkat vaksinasinya paling rendah. Kami ingin bertemu langsung dengan masyarakat dan memacu mereka untuk melakukan vaksin," ujar Bupati Ipuk di sela vaksinasi di Masjid Baiturrahmah Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa vaksinasi COVID-19 merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan capaian vaksinasi yang signifikan akan berpengaruh pada kekebalan tubuh masyarakat.

"Jika sudah vaksin semua, insyaallah kita ibadah dengan tenang, Lebaran dengan nyaman. Tidak perlu dihantui lagi dengan COVID-19. Cukup dengan tetap disiplin protokol kesehatan, salah satunya pakai masker," katanya.

Menurut Ipuk, vaksinasi  telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu persyaratan boleh mudik. Bagi yang telah melakukan vaksin ketiga (booster) diperbolehkan bepergian tanpa harus menyertakan keterangan negatif PCR atau antigen.

"Oleh karena itu, ayo vaksin semua sehingga nanti kalau mau mudik bisa lancar," tuturnya.

Tenaga kesehatan diterjunkan untuk melakukan vaksinasi dan setiap pengunjung yang belum vaksin pertama, kedua atau vaksin ketiga bisa langsung disuntik di tempat.

"Berdasarkan fatwa MUI, vaksin tidak membatalkan puasa," ucap Ipuk.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menyebutkan pencapaian vaksin dosis pertama di Banyuwangi sudah mencapai 93 persen dan 74,87 persen untuk dosis kedua. Sedangkan dosis ketiga baru mencapai 9,9 persen.

"Kami terus memacu sampai angka maksimal untuk vaksinasi ini. Kami telah melakukan klaster berbasis desa yang masih belum vaksin. Harapannya lebih mudah digenjot," ujarnya.

Di Wongsorejo, kata Amir, merupakan bagian dari klaster daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya, yakni vaksin dosis pertama baru mencapai 76,62 persen, sedangkan dosis kedua baru 51,23 persen.

"Oleh sebab itu, daerah ini menjadi prioritas kami untuk memacu vaksinasi," ujarnya.

Dalam silaturahmi ini juga dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat Desa Alasbuluh, mulai tokoh agama, tokoh perempuan hingga perwakilan pemuda.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Bengkak Wongsorejo, K.H. Hayatul Ikhsan yang turut mendampingi, juga menganjurkan untuk melakukan vaksin.

"Mari kita patuhi bersama ikhtiar pemerintah. Melakukan vaksin sama halnya dengan hifdzul nafs. Menjaga diri kita. Ini sesuai dengan ajaran Islam," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022