BPJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak memberikan pelatihan pengepakan (wrapping snack bouquet) kepada para anak ahli waris di kantor cabang Surabaya Tanjung Perak, Selasa.
Kepala Cabang BPAJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak Theresia Wahyu Dianti dalam keterangan pers mengatakan melalui pembekalan pelatihan kewirausahaan ini diharapkan seluruh peserta akan menjadi pekerja yang mandiri dan bisa melanjutkan kembali program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi diri dan keluarganya.
"BPJAMSOSTEK melalui undang-undang ditugaskan untuk memastikan kelayakan hidup bagi peserta dan keluarga. Kami berharap program pemberdayaan bagi ahli waris ini kedepannya bisa menjadi satu program untuk tetap terus berkelanjutan," katanya, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan dan memulihkan sentra UMKM di Indonesia khususnya di Surabaya supaya dapat terus tumbuh, berkembang dan mampu bersaing secara sehat di tengah kondisi pandemi saat ini.
Ia mengatakan, pelatihan pemberdayaan bagi ahli waris ini bertujuan supaya para anak dari ahli waris ini bisa mandiri dan mempunyai semangat baru lagi dalam menapaki kehidupan ke depan setelah ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga.
"Semoga melalui pembekalan ketrampilan ini, para ahli waris bisa langsung eksis dan mempunyai daya saing yang bisa diandalkan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya baik usaha berskala mikro, kecil maupun menengah," katanya.
Ia mengatakan, BPJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak sampai April sudah membayarkan total 186 kasus jaminan kematian dengan nilai sebesar Rp3,8 miliar.
Dari jumlah itu, kata dia, sebagian besar ahli waris penerima manfaat jaminan kematian tidak berdomisili di Surabaya sehingga hanya beberapa ahli waris yang mengikuti kegiatan ini.
Ia mengatakan, seluruh peserta kegiatan ini juga sudah menjadi peserta di segmen bukan penerima upah (BPU).
"Dengan pelatihan ini, diharapkan akan muncul kemandirian pada peserta, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dengan berkarya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Cabang BPAJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak Theresia Wahyu Dianti dalam keterangan pers mengatakan melalui pembekalan pelatihan kewirausahaan ini diharapkan seluruh peserta akan menjadi pekerja yang mandiri dan bisa melanjutkan kembali program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi diri dan keluarganya.
"BPJAMSOSTEK melalui undang-undang ditugaskan untuk memastikan kelayakan hidup bagi peserta dan keluarga. Kami berharap program pemberdayaan bagi ahli waris ini kedepannya bisa menjadi satu program untuk tetap terus berkelanjutan," katanya, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan dan memulihkan sentra UMKM di Indonesia khususnya di Surabaya supaya dapat terus tumbuh, berkembang dan mampu bersaing secara sehat di tengah kondisi pandemi saat ini.
Ia mengatakan, pelatihan pemberdayaan bagi ahli waris ini bertujuan supaya para anak dari ahli waris ini bisa mandiri dan mempunyai semangat baru lagi dalam menapaki kehidupan ke depan setelah ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga.
"Semoga melalui pembekalan ketrampilan ini, para ahli waris bisa langsung eksis dan mempunyai daya saing yang bisa diandalkan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya baik usaha berskala mikro, kecil maupun menengah," katanya.
Ia mengatakan, BPJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak sampai April sudah membayarkan total 186 kasus jaminan kematian dengan nilai sebesar Rp3,8 miliar.
Dari jumlah itu, kata dia, sebagian besar ahli waris penerima manfaat jaminan kematian tidak berdomisili di Surabaya sehingga hanya beberapa ahli waris yang mengikuti kegiatan ini.
Ia mengatakan, seluruh peserta kegiatan ini juga sudah menjadi peserta di segmen bukan penerima upah (BPU).
"Dengan pelatihan ini, diharapkan akan muncul kemandirian pada peserta, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dengan berkarya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022