Sebanyak 94 anak yatim yang orang tuanya meninggal karena terpapar COVID-19 dan sejumlah anak berkebutuhan khusus di Kota Madiun, Jawa Timur, menerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dari Kementerian Sosial.
Bantuan yang disalurkan melalui Balai Besar Kartini Temanggung di UPTD Loka Bina Karya Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PP-PA) Kota Madiun itu berupa uang tunai untuk anak yatim korban COVID-19 dan alat bantu terapi bagi bagi anak berkebutuhan khusus.
Koordinator Resosialisasi dan Bimbingan Lanjut Balai Besar Kartini Temanggung Ambarina Murdiati di Madiun, Kamis mengatakan penyaluran ini merupakan tahap lanjutan dari yang sudah disalurkan pada November tahun lalu. Sesuai data bantuan Atensi dari Kemensos RI diberikan kepada 94 anak warga Kota Madiun yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
"Bantuan diberikan langsung ke rekening masing-masing penerima secara rapel selama tiga bulan, Januari-Maret 2022. Total bantuan yang disalurkan sekitar Rp58,6 juta," ujar Ambarina Murdiati.
Adapun besaran bantuan tersebut, bagi anak yang belum sekolah sebesar Rp300 ribu per bulan, sedangkan yang sudah bersekolah mendapat bantuan Rp200 ribu per bulan.
Selain bantuan bagi anak yatim korban COVID-19, Kemensos juga menyerahkan alat bantu terapi bagi anak berkebutuhan khusus dengan nilai mencapai Rp75 juta.
"Alat terapi ini bisa digunakan untuk deteksi dini derajat kecacatan atau tingkat disabilitas. Mereka memerlukan apa, terapi apa, nanti berdasarkan hasil assessmen, mereka akan diberikan terapi. Jadi bantuan alat terapi ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan mereka. Karena anak-anak disabilitas ini tidak bisa disembuhkan, namun kita bisa optimalkan potensinya," kata Ambarina.
Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial, Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kota Madiun Sri Lestari Handayani mengapresiasi bantuan dari pusat tersebut. Ia bersyukur karena anak berkebutuhan khusus di Kota Madiun mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Melalui alat bantu terapi itu, ia berharap tumbuh kembangnya menjadi lebih baik.
"Kita memang belum ada tempat khusus, jadi alat bantu terapi ini kita tempatkan di kantor Dinsos-PPPA. Sehingga anak nanti kita jadwal, jadi nanti mereka bermain ke sini itu sesuai jadwal yang kita buat karena alatnya masih terbatas," kata Sri Lestari.
Ia menambahkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut akan melengkapi program serupa dari Pemkot Madiun juga memberikan santunan bagi anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
Sesuai data, hingga akhir tahun 2021 ada 165 anak yang ditinggal orang tuanya karena terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 27 di antaranya menempuh pendidikan tinggi, tujuh anak bekerja di lingkungan Pemkot Madiun dan sisanya masih sekolah di jenjang SD, SMP, dan SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bantuan yang disalurkan melalui Balai Besar Kartini Temanggung di UPTD Loka Bina Karya Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PP-PA) Kota Madiun itu berupa uang tunai untuk anak yatim korban COVID-19 dan alat bantu terapi bagi bagi anak berkebutuhan khusus.
Koordinator Resosialisasi dan Bimbingan Lanjut Balai Besar Kartini Temanggung Ambarina Murdiati di Madiun, Kamis mengatakan penyaluran ini merupakan tahap lanjutan dari yang sudah disalurkan pada November tahun lalu. Sesuai data bantuan Atensi dari Kemensos RI diberikan kepada 94 anak warga Kota Madiun yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
"Bantuan diberikan langsung ke rekening masing-masing penerima secara rapel selama tiga bulan, Januari-Maret 2022. Total bantuan yang disalurkan sekitar Rp58,6 juta," ujar Ambarina Murdiati.
Adapun besaran bantuan tersebut, bagi anak yang belum sekolah sebesar Rp300 ribu per bulan, sedangkan yang sudah bersekolah mendapat bantuan Rp200 ribu per bulan.
Selain bantuan bagi anak yatim korban COVID-19, Kemensos juga menyerahkan alat bantu terapi bagi anak berkebutuhan khusus dengan nilai mencapai Rp75 juta.
"Alat terapi ini bisa digunakan untuk deteksi dini derajat kecacatan atau tingkat disabilitas. Mereka memerlukan apa, terapi apa, nanti berdasarkan hasil assessmen, mereka akan diberikan terapi. Jadi bantuan alat terapi ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan mereka. Karena anak-anak disabilitas ini tidak bisa disembuhkan, namun kita bisa optimalkan potensinya," kata Ambarina.
Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial, Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kota Madiun Sri Lestari Handayani mengapresiasi bantuan dari pusat tersebut. Ia bersyukur karena anak berkebutuhan khusus di Kota Madiun mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Melalui alat bantu terapi itu, ia berharap tumbuh kembangnya menjadi lebih baik.
"Kita memang belum ada tempat khusus, jadi alat bantu terapi ini kita tempatkan di kantor Dinsos-PPPA. Sehingga anak nanti kita jadwal, jadi nanti mereka bermain ke sini itu sesuai jadwal yang kita buat karena alatnya masih terbatas," kata Sri Lestari.
Ia menambahkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut akan melengkapi program serupa dari Pemkot Madiun juga memberikan santunan bagi anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
Sesuai data, hingga akhir tahun 2021 ada 165 anak yang ditinggal orang tuanya karena terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 27 di antaranya menempuh pendidikan tinggi, tujuh anak bekerja di lingkungan Pemkot Madiun dan sisanya masih sekolah di jenjang SD, SMP, dan SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022