Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak ke pasar tradisional dan pihak distributor seiring terjadinya kelangkaan minyak goreng curah di pasaran yang dikeluhkan masyarakat menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo didampingi Kasat Intelkam AKP Dartok Darmawan memimpin inspeksi ke Pasar Sabtuan dan distributor minyak goreng CV Fajar Jaya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Sabtu.

"Mendengar keluhan masyarakat masih langkanya minyak goreng curah di pasaran, akhirnya hari ini kami melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional dan distributor," katanya di Jember.

Menurutnya, Polres Jember melakukan pengecekan terkait ketersediaan minyak goreng curah yang dikeluhkan masyarakat khususnya ibu-ibu dan pedagang gorengan di kabupaten setempat.

"Hasil dari inspeksi mendadak di pasar tradisional, untuk distribusi minyak goreng curah masih belum sepenuhnya lancar atau belum normal seperti biasanya," tuturnya.

Pihaknya masih mendalami jalur distribusi karena biasanya distributor yang memasok ke pasar-pasar tradisional, namun saat ini pedagang sendiri yang harus datang ke gudang untuk melakukan transaksi sehingga ada pengeluaran tambahan.

"Para pedagang di pasar harus menambah ongkos transportasi sehingga berpengaruh terhadap harga yang tinggi. Para pedagang mengaku tidak ada pengiriman dan harus antre membeli ke gudangnya sehingga memengaruhi harga jual minyak goreng curah," katanya.

Hery menjelaskan pedagang membeli minyak goreng curah dengan harga Rp15.500 per kilogram dan menjual kembali di pasar tradisional dengan harga hingga Rp20.000 per kilogram karena tambahan ongkos transportasi.

"Kami berharap ke depannya pasokan ke semua agen berjalan lancar dalam menghadapi bulan Ramadhan dengan harga sesuai ketentuan pemerintah untuk minyak curah harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500 per kilogram," ujarnya.

Sementara pemilik agen minyak goreng curah di Kelurahan Kepatihan, Achmad Safi'i Iskandar, mengatakan dalam kondisi normal sebelumnya sehari mampu menjual 5 drum (900 kilogram setiap harinya), namun saat ini masih banyak kekurangan dan seminggu hanya dikirim dua kali.

"Jadi, pengiriman masih belum lancar dan belum normal seperti sebelumnya. Bahkan sebelumnya kami tidak mendapat kiriman minyak goreng curah," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022