Pemerintah Kota Surabaya membongkar tempat penampungan sementara (TPS) pedagang Pasar Turi, Senin, yang sebelumnya ditempati para pedagang selama 15 tahun atau sejak pasar grosir legendaris itu terbakar pada tahun 2007.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan pembongkaran TPS dilakukan setelah seluruh barang dagangan milik 157 pedagang dipindahkan ke lokasi Pasar Turi Baru. 

"Kami mengerahkan enam unit alat berat (backhoe) dan 20 unit truk pengangkut barang," katanya.

Menurut Eddy, truk yang digunakan untuk mengangkut barang pedagang, selanjutnya dipakai untuk mengangkut material sisa pembongkaran. Diharapkan kegiatan pembongkaran TPS bisa selesai hari ini, kecuali pilarnya bangunan. 

Eddy menjelaskan target pembongkaran TPS Pasar Turi bisa selesai dalam sepekan ke depan karena ada beberapa material permanen yang sulit dirobohkan. "Pasukan gabungan kami ada 1.400 orang, terdiri Satpol PP, BPBD, kepolisian, dan TNI," ujar Eddy. 

Pemindahan pedagang dan pembongkaran TPS ini sempat ada sedikit masalah karena ada sebagian pedagang yang belum menerima kunci stan di Pasar Turi Baru. 

Namun, masalah ini tidak sampai berkelanjutan dan telah ditemukan titik temu pada Minggu (20/3) sore. 

Kini, seluruh pedagang TPS bisa bernapas lega karena PT Gala Bumi Perkasa selaku investor sudah memberikan kunci stan Pasar Turi Baru sehingga pembongkaran bisa berjalan lancar dan kondusif. 

"Minggu (20/3) malam itu baru oke, komunikasi soal kunci stan dengan 10 koordinator pedagang. Nanti pedagang yang mau mendapatkan kunci bisa ke lantai 5 Pasar Turi Baru. Tentu, pedagang harus membawa beberapa persyaratan dokumen yang sudah ditentukan. Jangan sampai tidak punya bukti, lalu minta kunci, ya salah," kata Eddy.

Salah satu pedagang di TPS Pasar Turi Taufik bin Hawan mengatakan pihaknya sudah mendapatkan surat edaran soal pemindahan barang dagangan dari Pemkot Surabaya pada Sabtu (19/3) lalu.

"Katanya hari ini terakhir pindahan, kemudian dibongkar," ujar Taufik.

Pemindahan barang dagangan ini dinilai Taufik terlalu mepet waktunya karena untuk bisa tuntas memindahkan barang itu perlu waktu kurang lebih sepekan. Di sisi lain, ia merasa senang karena sudah sejak lama menantikan pindah ke stan Pasar Turi yang baru. 

"Secara pribadi, kami menyambut baik dan saya siap pindah kapan pun karena kondisi di TPS ini sudah memprihatinkan. Semenjak kepemimpinan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) baru berani pindah," kata pedagang pakaian safety itu.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022