Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut capaian vaksinasi booster atau dosis tiga untuk lanjut usia di Kota Pahlawan, Jatim, mencapai 92.673 lansia atau 90,80 persen dan non-lansia sebanyak 364.709 atau 89,21 persen.
"Untuk ketersediaan stok vaksinasi booster, saat ini masih menunggu droping dari pusat. Sementara kami mengoptimalkan sweeping vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, meski kasus COVID-19 di Surabaya mulai melandai di Surabaya, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) normal baru tetap dilakukan secara terintegrasi di setiap bidang seperti tempat keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi.
"Kami juga tetap konsisten untuk menurunkan risiko penularan kasus, khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara disiplin juga bagian dari pencegahan atau deteksi dini yang bisa diakses oleh masyarakat ketika berkunjung di tempat keramaian.
Selanjutnya, melaksanakan surveilans atau analisis data secara berkala juga masih terus dilakukan, khususnya pada closed population atau populasi tertutup seperti di tempat kerja, sekolah, hotel, mal dan lain sebagainya, pada setiap bulan secara sampling.
Bukan hanya itu, kata dia, Dinkes Surabaya juga melaksanakan asesmen dan mitigasi di tempat-tempat umum serta perayaan atau acara dengan melibatkan peran Satgas COVID-19.
"Kami juga mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus COVID-19 berbasis wilayah," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Untuk ketersediaan stok vaksinasi booster, saat ini masih menunggu droping dari pusat. Sementara kami mengoptimalkan sweeping vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, meski kasus COVID-19 di Surabaya mulai melandai di Surabaya, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) normal baru tetap dilakukan secara terintegrasi di setiap bidang seperti tempat keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi.
"Kami juga tetap konsisten untuk menurunkan risiko penularan kasus, khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara disiplin juga bagian dari pencegahan atau deteksi dini yang bisa diakses oleh masyarakat ketika berkunjung di tempat keramaian.
Selanjutnya, melaksanakan surveilans atau analisis data secara berkala juga masih terus dilakukan, khususnya pada closed population atau populasi tertutup seperti di tempat kerja, sekolah, hotel, mal dan lain sebagainya, pada setiap bulan secara sampling.
Bukan hanya itu, kata dia, Dinkes Surabaya juga melaksanakan asesmen dan mitigasi di tempat-tempat umum serta perayaan atau acara dengan melibatkan peran Satgas COVID-19.
"Kami juga mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus COVID-19 berbasis wilayah," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022