Komisaris Utama Bank Jatim yang baru saja ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021, Suprajarto, menargetkan kinerja ke depan harus mampu menggeser posisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
"Kami ingin mengawal paling tidak, Bank Jatim bisa menggeser Bank Jabar di nomor satu," kata Suprajarto dalam keterangan persnya, Kamis, usai ditetapkan menjadi Komisaris Utama pada RUPST 2021 BPD Bank Jatim Tbk di Ruang Bromo, Bank Jatim, Surabaya.
Untuk mengejar target itu, Suprajarto mengatakan akan mengajak jajaran formasi baru petinggi Bank Jatim untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan siap mengikuti perubahan sektor keuangan maupun perbankan.
"Potensi Jawa Timur ini sangat luar biasa. Sebagai gerbang Indonesia bagian timur, tentu banyak hal yang bisa dikerjakan oleh Bank Jatim antara dewan komisaris dengan direksi," kata Suprajarto.
Suprajarto juga akan mengerahkan semua tenaga dan pengalamannya sebagai Direktur Utama BRI 2017-2019 untuk mendorong kemajuan Bank Jatim menjadi perbankan daerah nomor satu di Indonesia.
Pada RUPST itu, Direktur Utama Jatim Busrul Iman menyambut baik rencana komisaris utama mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah lainnya.
"Untuk menangkap peluang, kami punya power plan sampai 2025, termasuk di Bidang TI, digital, tentu akan kami wujudkan," kata Busrul.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara itu juga mengapresiasi kinerja positif Bank Jatim pada tahun buku 2021 yang tumbuh positif dengan kenaikan total aset sebesar 20,45 persen dari tahun sebelumnya. Total aset Bank Jatim tahun 2021 mencapai Rp100,723 triliun.
Khofifah mendorong Bank Jatim tidak hanya menjadi profit institution, tapi mampu menggairahkan sektor ekonomi di daerah, dengan turut membantu penyaluran kredit guna penguatan ekspansi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan catatan nilai aset keseluruhan Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia hingga akhir kuartal kedua 2021 telah meningkat hingga 7,73 persen.
Total aset 26 Bank BPD tercatat sebesar Rp787,85 triliun, naik dari posisi akhir 2020 yang berada di angka Rp730,97 triliun.
Dua dari tiga emiten bank BPD yang melantai di bursa, memimpin dari sisi jumlah aset hingga tengah 2021 adalah aset PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencapai Rp150,44 triliun.
Emiten yang kedua adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Rp95,47 triliun, atau naik hingga 14,18 persen dari sebelumnya sebesar Rp83,62 triliun.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPST Tahun Buku 2021, sebagai berikut :
Komisaris Utama : Suprajarto
Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud
Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda
Komisaris Independen : Sumaryono
Komisaris : Heru Tjahjono
Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko : Erdianto Sigit Cahyono
Direktur TI & Operasi : Tonny Prasetyo
Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah : R Arief Wicaksono
Direktur Komersial & Korporasi : Edi Masrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami ingin mengawal paling tidak, Bank Jatim bisa menggeser Bank Jabar di nomor satu," kata Suprajarto dalam keterangan persnya, Kamis, usai ditetapkan menjadi Komisaris Utama pada RUPST 2021 BPD Bank Jatim Tbk di Ruang Bromo, Bank Jatim, Surabaya.
Untuk mengejar target itu, Suprajarto mengatakan akan mengajak jajaran formasi baru petinggi Bank Jatim untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan siap mengikuti perubahan sektor keuangan maupun perbankan.
"Potensi Jawa Timur ini sangat luar biasa. Sebagai gerbang Indonesia bagian timur, tentu banyak hal yang bisa dikerjakan oleh Bank Jatim antara dewan komisaris dengan direksi," kata Suprajarto.
Suprajarto juga akan mengerahkan semua tenaga dan pengalamannya sebagai Direktur Utama BRI 2017-2019 untuk mendorong kemajuan Bank Jatim menjadi perbankan daerah nomor satu di Indonesia.
Pada RUPST itu, Direktur Utama Jatim Busrul Iman menyambut baik rencana komisaris utama mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah lainnya.
"Untuk menangkap peluang, kami punya power plan sampai 2025, termasuk di Bidang TI, digital, tentu akan kami wujudkan," kata Busrul.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara itu juga mengapresiasi kinerja positif Bank Jatim pada tahun buku 2021 yang tumbuh positif dengan kenaikan total aset sebesar 20,45 persen dari tahun sebelumnya. Total aset Bank Jatim tahun 2021 mencapai Rp100,723 triliun.
Khofifah mendorong Bank Jatim tidak hanya menjadi profit institution, tapi mampu menggairahkan sektor ekonomi di daerah, dengan turut membantu penyaluran kredit guna penguatan ekspansi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan catatan nilai aset keseluruhan Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia hingga akhir kuartal kedua 2021 telah meningkat hingga 7,73 persen.
Total aset 26 Bank BPD tercatat sebesar Rp787,85 triliun, naik dari posisi akhir 2020 yang berada di angka Rp730,97 triliun.
Dua dari tiga emiten bank BPD yang melantai di bursa, memimpin dari sisi jumlah aset hingga tengah 2021 adalah aset PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencapai Rp150,44 triliun.
Emiten yang kedua adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Rp95,47 triliun, atau naik hingga 14,18 persen dari sebelumnya sebesar Rp83,62 triliun.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPST Tahun Buku 2021, sebagai berikut :
Komisaris Utama : Suprajarto
Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud
Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda
Komisaris Independen : Sumaryono
Komisaris : Heru Tjahjono
Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko : Erdianto Sigit Cahyono
Direktur TI & Operasi : Tonny Prasetyo
Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah : R Arief Wicaksono
Direktur Komersial & Korporasi : Edi Masrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022