Pemerinta Kota Surabaya menyediakan 1.160 kuota beasiswa bagai pelajar penghafal kita suci untuk jenjang TK, SD, hingga SMP di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh di Surabaya, Kamis, mengatakan, saat ini terdapat 1.792 pelajar di Surabaya yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci. Sedangkan untuk kuota yang disediakan sebanyak 1.160 pelajar.
"Langkah ini merupakan misi dari Pemkot Surabaya untuk mewujudkan SDM yang unggul, berkarakter, dan religius, serta berbudaya dalam bingkai kebhinekaan," kata Yusuf.
Dengan adanya pemberian beasiswa penghafal kitab suci ini, diharapkan dapat melahirkan generasi emas yang mencintai dan mengamalkan kitab suci dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan ikhtiar mulia untuk memberikan apresiasi kepada pelajar di Kota Surabaya, program ini dapat terus dilakukan hingga membawa dampak positif bagi penerima beasiswa," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Surabaya Yordan M. Batara-Goa mengatakan, program beasiswa penghafal kitab suci ini sangat baik, karena Pemkot Surabaya berusaha mengayomi semua agama.
"Ini adalah cermin pelaksanaan Pancasila di Negara kita, bahwa pemerintah betul-betul berusaha agar semua agama diperhatikan, diayomi, dan juga diapresiasi," ujarnya.
Menurutnya, program ini harus menjadi percontohan bagi daerah yang lainnya, agar Pancasila bisa terimplementasi dengan baik. Oleh karena itu, Bamag Surabaya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya terkait program beasiswa tersebut.
"Meskipun tradisi menghafal kitab tidak dominan di tempat kami, tapi kami mencari alternatif lain. Pada akhirnya, ayat hafalan atau ayat-ayat kitab yang dihafal adalah yang solusi yang paling bisa digunakan, sesuai dengan materi pembelajaran yang diikuti dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah," kata dia.
Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci yang dibuka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Bunda Paud, Rabu (9/3) tersebut diikuti masing-masing perwakilan dari setiap pemeluk agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh di Surabaya, Kamis, mengatakan, saat ini terdapat 1.792 pelajar di Surabaya yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci. Sedangkan untuk kuota yang disediakan sebanyak 1.160 pelajar.
"Langkah ini merupakan misi dari Pemkot Surabaya untuk mewujudkan SDM yang unggul, berkarakter, dan religius, serta berbudaya dalam bingkai kebhinekaan," kata Yusuf.
Dengan adanya pemberian beasiswa penghafal kitab suci ini, diharapkan dapat melahirkan generasi emas yang mencintai dan mengamalkan kitab suci dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan ikhtiar mulia untuk memberikan apresiasi kepada pelajar di Kota Surabaya, program ini dapat terus dilakukan hingga membawa dampak positif bagi penerima beasiswa," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Surabaya Yordan M. Batara-Goa mengatakan, program beasiswa penghafal kitab suci ini sangat baik, karena Pemkot Surabaya berusaha mengayomi semua agama.
"Ini adalah cermin pelaksanaan Pancasila di Negara kita, bahwa pemerintah betul-betul berusaha agar semua agama diperhatikan, diayomi, dan juga diapresiasi," ujarnya.
Menurutnya, program ini harus menjadi percontohan bagi daerah yang lainnya, agar Pancasila bisa terimplementasi dengan baik. Oleh karena itu, Bamag Surabaya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya terkait program beasiswa tersebut.
"Meskipun tradisi menghafal kitab tidak dominan di tempat kami, tapi kami mencari alternatif lain. Pada akhirnya, ayat hafalan atau ayat-ayat kitab yang dihafal adalah yang solusi yang paling bisa digunakan, sesuai dengan materi pembelajaran yang diikuti dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah," kata dia.
Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci yang dibuka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Bunda Paud, Rabu (9/3) tersebut diikuti masing-masing perwakilan dari setiap pemeluk agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022