Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, masih mencari celurit yang digunakan oleh pelaku pembacokan, warga Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang mengakibatkan 10 orang luka, empat orang di antaranya tewas.
"Alat yang digunakan sejenis celurit dan kami masih cari. Tadi pelaku sempat lari ke arah kebun," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, Senin.
Ia mengatakan hingga kini polisi masih mengusut kasus pembacokan tersebut dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
"Untuk motifnya, kami kumpulkan dari keterangan saksi baru dapat kami jelaskan apa motifnya, cara melakukan seperti apa. Banyak saksinya," kata dia.
Hingga kini, polisi masih memeriksa pelaku yang berinisial R, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Yang bersangkutan sempat diam, sehingga polisi pun belum banyak mendapatkan keterangan.
Kasus pembacokan hingga menyebabkan kematian terjadi di Dusun Bangunmulyo, Desa Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Kejadian itu berawal dari pelaku yang sempat cekcok dengan anggota keluarga lalu tiba-tiba membawa caring atau sejenis celurit dan membacok warga yang dijumpainya. Bahkan, ada kerabat yang juga menjadi korban.
Dalam insiden pembacokan itu, 10 orang menjadi korban dengan empat orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, enam orang lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Sejumlah tetangga pelaku masih trauma dengan kejadian itu. Surya, salah seorang tetangga mengatakan pelaku setelah melakukan aksinya sempat kabur dan kembali ke rumah.
Warga yang mengetahui pun tidak berani masuk ke dalam rumah, sebab masih khawatir. Beberapa warga lain juga masih gotong royong menyelamatkan warga yang terluka.
"Tidak ada yang berani masuk. Setelah polisi datang, dia diamankan," kata Surya.
Sementara itu, sejumlah rumah termasuk rumah pelaku juga diberi garis polisi. Di rumah pelaku, juga terlihat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah serta ada tempat untuk jualan sayur. Warga menyebut, pelaku selama ini bekerja serabutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Alat yang digunakan sejenis celurit dan kami masih cari. Tadi pelaku sempat lari ke arah kebun," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, Senin.
Ia mengatakan hingga kini polisi masih mengusut kasus pembacokan tersebut dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
"Untuk motifnya, kami kumpulkan dari keterangan saksi baru dapat kami jelaskan apa motifnya, cara melakukan seperti apa. Banyak saksinya," kata dia.
Hingga kini, polisi masih memeriksa pelaku yang berinisial R, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Yang bersangkutan sempat diam, sehingga polisi pun belum banyak mendapatkan keterangan.
Kasus pembacokan hingga menyebabkan kematian terjadi di Dusun Bangunmulyo, Desa Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Kejadian itu berawal dari pelaku yang sempat cekcok dengan anggota keluarga lalu tiba-tiba membawa caring atau sejenis celurit dan membacok warga yang dijumpainya. Bahkan, ada kerabat yang juga menjadi korban.
Dalam insiden pembacokan itu, 10 orang menjadi korban dengan empat orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, enam orang lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Sejumlah tetangga pelaku masih trauma dengan kejadian itu. Surya, salah seorang tetangga mengatakan pelaku setelah melakukan aksinya sempat kabur dan kembali ke rumah.
Warga yang mengetahui pun tidak berani masuk ke dalam rumah, sebab masih khawatir. Beberapa warga lain juga masih gotong royong menyelamatkan warga yang terluka.
"Tidak ada yang berani masuk. Setelah polisi datang, dia diamankan," kata Surya.
Sementara itu, sejumlah rumah termasuk rumah pelaku juga diberi garis polisi. Di rumah pelaku, juga terlihat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah serta ada tempat untuk jualan sayur. Warga menyebut, pelaku selama ini bekerja serabutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022