Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Kick Off Anti-Corruption Working Group (ACWG) G20 yang menandai dimulainya pembahasan upaya pemberantasan korupsi oleh negara-negara anggota G20.
"Dengan mengucap bismilahirrahmanirrahim, kami nyatakan secara resmi aktivitas dan kegiatan Anti-Corruption Working Group dimulai," ujar Ketua KPK Firli Bahuri sesaat sebelum memukul gong sebagai tanda simbolis pembukaan ACWG G20, seperti dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.
Dalam sambutannya, Firli menyampaikan, saat ini, Indonesia dan dunia tengah menghadapi krisis kesehatan dan pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Namun, Firli mendorong agar masyarakat tetap optimistis untuk bangkit dari krisis.
"Masalah akan selalu menghampiri kita. Tapi masalah tidak akan membunuh kita, justru membuat kita lebih kuat," katanya.
Menurut Firli, kutipan tersebut sesuai pula dengan slogan Presidensi Indonesia dalam G20, yaitu “Recover Stronger Recover Stronger.”
Firli pun menyampaikan KPK telah menyusun Peta Jalan atau Road Map Pemberantasan Korupsi 2020-2045 untuk mewujudkan Indonesia yang berkekuatan ekonomi terbesar di dunia.
"Tahun 2045 menjadi penting karena pada waktu itu Indonesia ditargetkan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Namun, target itu tidak bisa dicapai jika permasalahan bangsa tidak bisa diselesaikan, termasuk korupsi," ujarnya.
Selain Firli, pembukaan ACWG G20 dilakukan pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD menyebut pola korupsi yang saat ini dilakukan sangat beragam. Hal itu, lanjut dia, membuat jumlah tindak pidana korupsi meningkat sehingga menjadi bencana bagi bangsa dan negara.
"Korupsi itu bukan kejahatan biasa, tapi kejahatan luar biasa. Sejarah mencatat korupsi sudah menghancurkan banyak negara dan perserikatan," ungkap Mahfud.
Dalam mengatasi persoalan tersebut, khususnya di Indonesia, Mahfud MD memandang KPK merupakan simbol perang terhadap korupsi yang dilakukan Indonesia.
Meskipun begitu, ia berharap upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air dapat lebih dioptimalkan dengan adanya sinergi dari para aparat penegak hukum.
Lalu terkait dengan ACWG G20, Mahfud MD berharap kegiatan itu mampu membawa hasil nyata untuk Indonesia dan dunia.
"Kontribusi ekonomi G20 sangat besar terhadap produk domestik bruto sehingga pemberantasan korupsi menjadi penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi negara-negara G20," tutur Mahfud.
Di samping itu, lanjut dia, ACWG G20 diharapkan pula mampu menghasilkan kesepakatan yang membantu negara-negara di dunia mencegah korupsi pada praktik ekonomi digital, khususnya di Indonesia.
Bersamaan dengan Kick off Meeting G20 itu, diadakan pula gelar wicara "Presidensi G20 Kuatkan Komitmen Bersama Antikorupsi" dengan narasumber Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar, Ketua B20 Integrity and Compliance Task Force Haryanto Budiman serta Ketua ACWG C20 Group Dadang Trisasongko.
Kegiatan lanjutan yang akan digelar ACGW adalah pembahasan bersama negara-negara anggota G20 yang dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada akhir Maret 2022 dan Juli 2022.
Untuk diketahui, ACWG merupakan forum negara-negara yang tergabung dalam G20 yang secara khusus membahas isu antikorupsi.
Forum ini menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dapat diimplementasikan dalam upaya pemberantasan korupsi, tidak hanya bagi para anggota G20, tetapi juga bagi negara-negara secara global. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Dengan mengucap bismilahirrahmanirrahim, kami nyatakan secara resmi aktivitas dan kegiatan Anti-Corruption Working Group dimulai," ujar Ketua KPK Firli Bahuri sesaat sebelum memukul gong sebagai tanda simbolis pembukaan ACWG G20, seperti dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.
Dalam sambutannya, Firli menyampaikan, saat ini, Indonesia dan dunia tengah menghadapi krisis kesehatan dan pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Namun, Firli mendorong agar masyarakat tetap optimistis untuk bangkit dari krisis.
"Masalah akan selalu menghampiri kita. Tapi masalah tidak akan membunuh kita, justru membuat kita lebih kuat," katanya.
Menurut Firli, kutipan tersebut sesuai pula dengan slogan Presidensi Indonesia dalam G20, yaitu “Recover Stronger Recover Stronger.”
Firli pun menyampaikan KPK telah menyusun Peta Jalan atau Road Map Pemberantasan Korupsi 2020-2045 untuk mewujudkan Indonesia yang berkekuatan ekonomi terbesar di dunia.
"Tahun 2045 menjadi penting karena pada waktu itu Indonesia ditargetkan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Namun, target itu tidak bisa dicapai jika permasalahan bangsa tidak bisa diselesaikan, termasuk korupsi," ujarnya.
Selain Firli, pembukaan ACWG G20 dilakukan pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD menyebut pola korupsi yang saat ini dilakukan sangat beragam. Hal itu, lanjut dia, membuat jumlah tindak pidana korupsi meningkat sehingga menjadi bencana bagi bangsa dan negara.
"Korupsi itu bukan kejahatan biasa, tapi kejahatan luar biasa. Sejarah mencatat korupsi sudah menghancurkan banyak negara dan perserikatan," ungkap Mahfud.
Dalam mengatasi persoalan tersebut, khususnya di Indonesia, Mahfud MD memandang KPK merupakan simbol perang terhadap korupsi yang dilakukan Indonesia.
Meskipun begitu, ia berharap upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air dapat lebih dioptimalkan dengan adanya sinergi dari para aparat penegak hukum.
Lalu terkait dengan ACWG G20, Mahfud MD berharap kegiatan itu mampu membawa hasil nyata untuk Indonesia dan dunia.
"Kontribusi ekonomi G20 sangat besar terhadap produk domestik bruto sehingga pemberantasan korupsi menjadi penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi negara-negara G20," tutur Mahfud.
Di samping itu, lanjut dia, ACWG G20 diharapkan pula mampu menghasilkan kesepakatan yang membantu negara-negara di dunia mencegah korupsi pada praktik ekonomi digital, khususnya di Indonesia.
Bersamaan dengan Kick off Meeting G20 itu, diadakan pula gelar wicara "Presidensi G20 Kuatkan Komitmen Bersama Antikorupsi" dengan narasumber Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar, Ketua B20 Integrity and Compliance Task Force Haryanto Budiman serta Ketua ACWG C20 Group Dadang Trisasongko.
Kegiatan lanjutan yang akan digelar ACGW adalah pembahasan bersama negara-negara anggota G20 yang dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada akhir Maret 2022 dan Juli 2022.
Untuk diketahui, ACWG merupakan forum negara-negara yang tergabung dalam G20 yang secara khusus membahas isu antikorupsi.
Forum ini menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dapat diimplementasikan dalam upaya pemberantasan korupsi, tidak hanya bagi para anggota G20, tetapi juga bagi negara-negara secara global. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022