Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh jatah sebanyak 52.096 ton pupuk urea bersubsidi pada tahun 2022 sesuai jumlah petani yang sudah terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok secara elektronik (e-RDKK) yang disusun oleh kelompok tani dengan didampingi petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di lokasi masing-masing.

Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri memastikan alokasi pupuk urea bersubsidi 52.096 ton pada tahun ini aman dan mencukupi kebutuhan petani sepanjang tahun 2022 sesuai data petani yang masuk e-RDKK.

"Insyaallah alokasi pupuk urea bersubsidi yang diterima tahun ini aman untuk kebutuhan selama setahun," kata Khoiri saat dihubungi di Banyuwangi, Senin.

Untuk pendistribusian pupuk urea bersubsidi sudah disesuaikan dengan kebutuhan pupuk di masing-masing kecamatan dan selanjutnya didistribusikan ke kios-kios di wilayahnya.

"Jadi, penyaluran pupuk ini tahapan yang pertama dari lini satu ke distributor dan distributor menyalurkan ke lini empat atau kios. Pendistribusian dari distributor ke kios mengacu pada usulan e-RDKK sesuai alokasi masing-masing kios," paparnya.

Sementara pupuk bersubsidi jenis NPK yang diterima Banyuwangi pada tahun ini sebanyak 29.137 ton, pupuk organik cair (POC) 8.626 liter, ZA 23.490 ton, SP-36 sebanyak 19.517 ton, dan pupuk organik granule (POG) 17.513 ton.

"Pada intinya pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Banyuwangi, stoknya aman untuk tahun ini. Karena kami juga sudah susun sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022