Tim putri Indonesia mendapat kemudahan mengejutkan dengan melaju ke babak final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu (Badminton Asia Team Championships) di Malaysia tanpa harus berjibaku di semifinal setelah tim Jepang mengundurkan diri, Sabtu.
Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Badminton Asia, tim putri Jepang mengundurkan diri dengan alasan formasi pemain mereka tidak fit untuk bertanding.
"Ini menjadi kabar menggembirakan, kami lolos tanpa mengeluarkan keringat. Padahal dari semalam kami sudah kumpul dan bertanya ke pemain, mereka menjawab siap berjuang habis-habisan untuk menyumbang poin," tutur pelatih tunggal putri Herli Djaenudin lewat keterangan PP PBSI, Sabtu.
Informasi mundurnya Jepang diterima tim Indonesia pagi hari saat dalam perjalanan menaiki bus dari hotel menuju Setia City Convention Centre, Selangor.
"Hasil ini harus kami syukuri karena diberi kemudahan bisa lolos ke final tanpa tanding. Anak-anak sebenarnya sudah siap tempur, kondisi pemain juga sehat dan siap secara mental dan fisik," ungkap pelatih ganda putri Prasetyo Restu Basuki.
Menurut Herli, mundurnya Jepang menambah semangat tim karena satu fase yang diprediksi akan sulit dilalui ternyata bisa dilewati dengan cuma-cuma.
Sementara itu, Prasetyo memastikan anak didiknya akan siap menghadapi siapa pun lawannya di babak final pada Minggu. Kemenangan tanpa tanding di babak empat besar membuat pemain bertambah semangat.
"Meski target ke babak final sudah tercapai, tapi kami akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan," Prasetyo menegaskan.
Kini tim putri Skuad Garuda Muda memanfaatkan waktu kosong dengan berlatih serius. Selama dua jam tim putri berlatih di Setia Badminton Hall yang tempatnya tidak jauh dari arena pertandingan.
"Hari ini kami persiapan untuk menghadapi siapa pun lawan di final besok. Latihan ini untuk mematangkan persiapan dan strategi menghadapi partai final. Kami akan memaksimalkan latihan," tutur Prasetyo.
"Hari ini pemain putri tetap latihan. Ini untuk menjaga kondisi kebugaran anak-anak dan menjaga semangat siap tempur mereka," kata Herli menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Badminton Asia, tim putri Jepang mengundurkan diri dengan alasan formasi pemain mereka tidak fit untuk bertanding.
"Ini menjadi kabar menggembirakan, kami lolos tanpa mengeluarkan keringat. Padahal dari semalam kami sudah kumpul dan bertanya ke pemain, mereka menjawab siap berjuang habis-habisan untuk menyumbang poin," tutur pelatih tunggal putri Herli Djaenudin lewat keterangan PP PBSI, Sabtu.
Informasi mundurnya Jepang diterima tim Indonesia pagi hari saat dalam perjalanan menaiki bus dari hotel menuju Setia City Convention Centre, Selangor.
"Hasil ini harus kami syukuri karena diberi kemudahan bisa lolos ke final tanpa tanding. Anak-anak sebenarnya sudah siap tempur, kondisi pemain juga sehat dan siap secara mental dan fisik," ungkap pelatih ganda putri Prasetyo Restu Basuki.
Menurut Herli, mundurnya Jepang menambah semangat tim karena satu fase yang diprediksi akan sulit dilalui ternyata bisa dilewati dengan cuma-cuma.
Sementara itu, Prasetyo memastikan anak didiknya akan siap menghadapi siapa pun lawannya di babak final pada Minggu. Kemenangan tanpa tanding di babak empat besar membuat pemain bertambah semangat.
"Meski target ke babak final sudah tercapai, tapi kami akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan," Prasetyo menegaskan.
Kini tim putri Skuad Garuda Muda memanfaatkan waktu kosong dengan berlatih serius. Selama dua jam tim putri berlatih di Setia Badminton Hall yang tempatnya tidak jauh dari arena pertandingan.
"Hari ini kami persiapan untuk menghadapi siapa pun lawan di final besok. Latihan ini untuk mematangkan persiapan dan strategi menghadapi partai final. Kami akan memaksimalkan latihan," tutur Prasetyo.
"Hari ini pemain putri tetap latihan. Ini untuk menjaga kondisi kebugaran anak-anak dan menjaga semangat siap tempur mereka," kata Herli menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022