Pemerintah Kabupaten Gresik, Jatim, melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag menggelar operasi pasar minyak goreng murah, yakni Rp14.000 per liter di Balai Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, guna menekan harga di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag Kabupaten Gresik, Agus Budiono di Gresik, Kamis mengatakan, operasi pasar juga untuk membantu meringankan masyarakat agar bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau, disamping juga untuk menekan harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 /per liter.
Agus menjelaskan, dalam operasi itu disediakan 24 karton minyak goreng yang diperuntukkan khusus untuk masyarakat Desa Bulurejo.
"Masyarakat bisa membeli minyak goreng di pasar murah hari ini maksimal 2 liter per orang, dengan harga per liternya Rp14 ribu," kata Agus.
Terkait kelangkaan minyak goreng, Agus menyinggung meskipun di Kabupaten Gresik terdapat empat perusahaan produsen minyak goreng tetapi kewenangannya ada dibawah tim Satgas pangan Provinsi Jawa Timur.
Meski demikian, jajaran Pemerintah Kabupaten Gresik akan terus melakukan komunikasi, dan mendapatkan 2.800 karton atau sebanyak 33.600 liter minyak goreng yang dibagi merata melalui kegiatan pasar murah.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, kelangkaan minyak goreng harus disikapi dengan bijak.
Dari sisi pemerintah daerah, kata dia, akan terus mendorong ketersediaan suplai minyak goreng untuk bisa kembali normal.
Di lain pihak, Aminatun berharap masyarakat terutama rumah tangga mengurangi penggunaan minyak goreng dengan cara mengolah makanan dengan cara merebus atau mengukus, sambil diupayakan usaha-usaha intensif dalam rangka ketersediaan minyak goreng oleh pemerintah.
"Kami juga sedang berupaya untuk terus melobi dan berkomunikasi kepada perusahaan dan pemerintah provinsi agar bisa memberikan alokasi bagi Kabupaten Gresik. Kami yakin, kebutuhan minyak bisa kita minimalisir dengan cara mengolah makanan selain dengan menggoreng. Dan cara ini ada efek positifnya juga terhadap kesehatan kita," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag Kabupaten Gresik, Agus Budiono di Gresik, Kamis mengatakan, operasi pasar juga untuk membantu meringankan masyarakat agar bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau, disamping juga untuk menekan harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 /per liter.
Agus menjelaskan, dalam operasi itu disediakan 24 karton minyak goreng yang diperuntukkan khusus untuk masyarakat Desa Bulurejo.
"Masyarakat bisa membeli minyak goreng di pasar murah hari ini maksimal 2 liter per orang, dengan harga per liternya Rp14 ribu," kata Agus.
Terkait kelangkaan minyak goreng, Agus menyinggung meskipun di Kabupaten Gresik terdapat empat perusahaan produsen minyak goreng tetapi kewenangannya ada dibawah tim Satgas pangan Provinsi Jawa Timur.
Meski demikian, jajaran Pemerintah Kabupaten Gresik akan terus melakukan komunikasi, dan mendapatkan 2.800 karton atau sebanyak 33.600 liter minyak goreng yang dibagi merata melalui kegiatan pasar murah.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, kelangkaan minyak goreng harus disikapi dengan bijak.
Dari sisi pemerintah daerah, kata dia, akan terus mendorong ketersediaan suplai minyak goreng untuk bisa kembali normal.
Di lain pihak, Aminatun berharap masyarakat terutama rumah tangga mengurangi penggunaan minyak goreng dengan cara mengolah makanan dengan cara merebus atau mengukus, sambil diupayakan usaha-usaha intensif dalam rangka ketersediaan minyak goreng oleh pemerintah.
"Kami juga sedang berupaya untuk terus melobi dan berkomunikasi kepada perusahaan dan pemerintah provinsi agar bisa memberikan alokasi bagi Kabupaten Gresik. Kami yakin, kebutuhan minyak bisa kita minimalisir dengan cara mengolah makanan selain dengan menggoreng. Dan cara ini ada efek positifnya juga terhadap kesehatan kita," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022