Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali mengirim sebanyak 21 sampel hasil tes usap dari pasien positif COVID-19 untuk dilakukan tes di laboratorium Surabaya.
Sebelumnya, sebanyak 20 sampel hasil tes usap pasien COVID-19 dikirim ke Surabaya, yang hasilnya 17 sampel di antaranya diduga kuat varian Omicron.
"Jadi, kami kirim kembali 21 sampel hasil tes usap pasien positif yang terindikasi terinfeksi varian Omicron," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis.
Ia menyebutkan total ada 41 sampel hasil tes usap pasien COVID-19 yang dikirim dan diuji di laboratorium Surabaya.
Sebanyak 17 sampel yang sebelumnya diuji dan hasilnya diduga kuat varian Omicron, belum bisa dikatakan terpapar virus Omicron, meski sudah diuji menggunakan S-Gene Target Failure (SGTF).
"Karena masih tinggal satu tahapan pemeriksaan lagi setelah SGTF, yakni pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Jadi, untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap dengan uji WGS," tuturnya.
Satgas COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, mencatat per 16 Februari 2022, jumlah pasien COVID-19 sebanyak 1.171 orang. Dari jumlah itu, beberapa pasien sebagian dirawat di rumah sakit, dan lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah dan tempat isolasi terpadu.
Amir Hidayat mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan disiplin protokol kesehatan untuk mengantisipasi paparan COVID-19 varian Omicron.
"Varian Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang belum vaksinasi dua dan tiga (booster) agar mendatangi fasilitas kesehatan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sebelumnya, sebanyak 20 sampel hasil tes usap pasien COVID-19 dikirim ke Surabaya, yang hasilnya 17 sampel di antaranya diduga kuat varian Omicron.
"Jadi, kami kirim kembali 21 sampel hasil tes usap pasien positif yang terindikasi terinfeksi varian Omicron," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis.
Ia menyebutkan total ada 41 sampel hasil tes usap pasien COVID-19 yang dikirim dan diuji di laboratorium Surabaya.
Sebanyak 17 sampel yang sebelumnya diuji dan hasilnya diduga kuat varian Omicron, belum bisa dikatakan terpapar virus Omicron, meski sudah diuji menggunakan S-Gene Target Failure (SGTF).
"Karena masih tinggal satu tahapan pemeriksaan lagi setelah SGTF, yakni pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Jadi, untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap dengan uji WGS," tuturnya.
Satgas COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, mencatat per 16 Februari 2022, jumlah pasien COVID-19 sebanyak 1.171 orang. Dari jumlah itu, beberapa pasien sebagian dirawat di rumah sakit, dan lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah dan tempat isolasi terpadu.
Amir Hidayat mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan disiplin protokol kesehatan untuk mengantisipasi paparan COVID-19 varian Omicron.
"Varian Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang belum vaksinasi dua dan tiga (booster) agar mendatangi fasilitas kesehatan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022