Direktur Utama  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina memprediksi di atas kertas dampak ekonomi langsung kegiatan Side Meeting G20 di Labuan Bajo mencapai 3 juta dolar AS akan beredar di Labuan Bajo dan Kabupaten sekitarnya.

"Perhitungan itu dengan asumsi wisatawan G20 mempunyai daya beli tujuh kali lipat dibandingkan wisatawan pada umumnya. Sepuluh kegiatan side meeting dengan peserta kurang lebih 800 orang dikalikan 2.000 dolar AS. Ini masih perhitungan kasar, belum lagi apabila ada peserta yang ingin menambah masa tinggal," kata Shana saat jumpa media, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, semua pihak harus bergandengan tangan bertekad menyukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo. Kuncinya, kolaborasi berbagai pihak, dan juga peran aktif masyarakat tentunya.

Sementara itu, saat ini berbagai persiapan telah dilakukan dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan Kabupaten sekitarnya. Dimana Labuan Bajo sebagai hub untuk kabupaten lain di Flores.

"Kami tawarkan paket-paket wisata menarik agar masa tinggal peserta bisa lebih lama, selain itu di beberapa spot juga kami berikan tempat masyarakat untuk menawarkan produk kreatifnya. Atraksi wisata juga digelar di sejumlah tempat, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Shana.

Sebelumnya, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kegiatan side meeting, merupakan rangkaian kegiatan G20. Tidak kurang 10 side meeting akan digelar di Labuan Bajo pada periode Mei 2022 hingga November 2022.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022