Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 khususnya varian Omicron dengan mengaktifkan kembali instalasi isolasi terpusat (isoter) untuk pasien di beberapa lokasi, salah satunya di Mall Pelayanan Publik (MPP).
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di Sidoarjo, Minggu mengatakan Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada warga dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
"Kasus COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo dalam beberapa hari belakangan memang menunjukkan tren meningkat. Meski demikian, saya berharap seluruh masyarakat Sidoarjo untuk tidak panik, tetap jaga imunitas, minum vitamin dan terapkan protokol kesehatan yang ketat. Kami di Pemkab akan berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang terjangkit salah satunya menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat seperti ini," ujarnya ketika mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Isoter MPP Sidoarjo.
Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor, mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan hari ini saja ada kurang lebih 892 orang yang dinyatakan positif. Jumlah ini terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Pemkab Sidoarjo menyiapkan beberapa lokasi isoter selain di Mall Pelayanan Publik seperti di Puskesmas-Puskesmas yang mencukupi kapasitasnya seperti di Puskesmas Porong.
Gus Muhdlor juga mengimbau kepada masyarakat yang positif COVID-19 untuk bersedia menempati isoter yang disediakan Pemkab Sidoarjo. Di isoter tersebut akan terjamin perawatan dan pengawasan untuk pemulihan kondisi pasien COVID-19.
"Kami harapkan masyarakat segera mungkin yang merasa gejala COVID-19 baik sedang maupun berat untuk datang ke isoter agar penanganannya lebih mudah, isoter terbuka, pelayanannya bagus, pengawasannya bagus, dokternya ada, ini harus dilakukan agar pandemi bisa terkendali lagi," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi di seluruh Jawa Timur sejak awal bulan Februari. Kasus tertinggi di Kota Surabaya, kedua Kabupaten Sidoarjo, ketiga di Kota Malang dan yang ke empat di Kabupaten Gresik.
Karenanya Gubernur mendorong program kuratif dengan membuka kembali isoter COVID-19 dilakukan. Khofifah juga meminta kepada masyarakat untuk datang langsung ke isoter bila positif COVID-19, tidak ke rumah sakit kecuali yang bergejala sedang atau berat.
"Kepada masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif namun hanya bergejala ringan atau tanpa gejala tolong manfaatkan layanan di isoter, jangan ke rumah sakit agar rumah sakit bisa fokus menangani pasien bergejala berat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di Sidoarjo, Minggu mengatakan Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada warga dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
"Kasus COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo dalam beberapa hari belakangan memang menunjukkan tren meningkat. Meski demikian, saya berharap seluruh masyarakat Sidoarjo untuk tidak panik, tetap jaga imunitas, minum vitamin dan terapkan protokol kesehatan yang ketat. Kami di Pemkab akan berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang terjangkit salah satunya menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat seperti ini," ujarnya ketika mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Isoter MPP Sidoarjo.
Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor, mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan hari ini saja ada kurang lebih 892 orang yang dinyatakan positif. Jumlah ini terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Pemkab Sidoarjo menyiapkan beberapa lokasi isoter selain di Mall Pelayanan Publik seperti di Puskesmas-Puskesmas yang mencukupi kapasitasnya seperti di Puskesmas Porong.
Gus Muhdlor juga mengimbau kepada masyarakat yang positif COVID-19 untuk bersedia menempati isoter yang disediakan Pemkab Sidoarjo. Di isoter tersebut akan terjamin perawatan dan pengawasan untuk pemulihan kondisi pasien COVID-19.
"Kami harapkan masyarakat segera mungkin yang merasa gejala COVID-19 baik sedang maupun berat untuk datang ke isoter agar penanganannya lebih mudah, isoter terbuka, pelayanannya bagus, pengawasannya bagus, dokternya ada, ini harus dilakukan agar pandemi bisa terkendali lagi," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi di seluruh Jawa Timur sejak awal bulan Februari. Kasus tertinggi di Kota Surabaya, kedua Kabupaten Sidoarjo, ketiga di Kota Malang dan yang ke empat di Kabupaten Gresik.
Karenanya Gubernur mendorong program kuratif dengan membuka kembali isoter COVID-19 dilakukan. Khofifah juga meminta kepada masyarakat untuk datang langsung ke isoter bila positif COVID-19, tidak ke rumah sakit kecuali yang bergejala sedang atau berat.
"Kepada masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif namun hanya bergejala ringan atau tanpa gejala tolong manfaatkan layanan di isoter, jangan ke rumah sakit agar rumah sakit bisa fokus menangani pasien bergejala berat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022