Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa solar cell berkapasitas 2.000 WP hasil karya arek-arek Suroboyo di bawah bimbingan Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) Benny Lianto dipasang di atap Balai Kota Surabaya, Jatim, Kamis.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meyakini ketika hasil karya talenta-talenta muda Kota Pahlawan dimunculkan maka akan lebih banyak lagi entrepreneur-entrepreneur baru yang bisa menjual dan memasarkan teknologi serupa.
"Ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan ini sudah dibuktikan dan dipasang. Di bawah juga ada alat yang memantau berapa pembayaran listrik sebelum dan sesudah ketika berintegrasi dan kolaborasi dengan solar tadi," kata Wali Kota Eri.
Eri menargetkan Kota Pahlawan menempatkan EBT sebagai tulang punggung energi ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060.
Dengan demikian, Eri berharap ke depan seluruh investasi di Surabaya ketika membangun perumahan atau gedung bertingkat, juga memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan. Salah satunya, yakni bisa menghemat listrik, menghemat air, serta mengurangi penggunaan lampu dengan model kaca.
Untuk mendukung langkah tersebut, Eri menyatakan pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan Ubaya dalam memberikan pelatihan-pelatihan keahlian soft skill. Upaya ini dilakukan pula untuk memantik jiwa-jiwa berwirausaha anak-anak muda Surabaya.
"Ketika ini sudah bisa dikerjakan dan diisyaratkan maka nanti yang bekerja adalah Arek-arek Suroboyo yang langsung akan di bawah bimbingannya beliaunya (Rektor Ubaya)," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Ubaya Benny Lianto menerangkan, panel solar cell yang dikembangkan ini merupakan jenis teknologi yang terbaru. Sebab, panel tersebut tidak menggunakan sistem baterai atau on grid.
"Jadi langsung ke sistem instalasi PLN. Sehingga menjadi lebih awet dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang terlalu tinggi," kata Benny.
Benny pun menyatakan sepakat dengan gagasan Wali Kota Eri yang mentargetkan ke depan, Surabaya menjadi kota ramah lingkungan.
Menurut dia, untuk saat ini memang masyarakat lebih banyak berbicara tentang teknologi digital. Namun ke depan, dia meyakini, transformasi teknologi itu akan bergerak ke arah energi baru terbarukan.
"Inisiatif yang dilakukan Pemkot Surabaya merupakan langkah baru. Sebuah pionir akan mencanangkan Kota Surabaya ini sebagai kota yang ramah lingkungan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meyakini ketika hasil karya talenta-talenta muda Kota Pahlawan dimunculkan maka akan lebih banyak lagi entrepreneur-entrepreneur baru yang bisa menjual dan memasarkan teknologi serupa.
"Ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan ini sudah dibuktikan dan dipasang. Di bawah juga ada alat yang memantau berapa pembayaran listrik sebelum dan sesudah ketika berintegrasi dan kolaborasi dengan solar tadi," kata Wali Kota Eri.
Eri menargetkan Kota Pahlawan menempatkan EBT sebagai tulang punggung energi ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060.
Dengan demikian, Eri berharap ke depan seluruh investasi di Surabaya ketika membangun perumahan atau gedung bertingkat, juga memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan. Salah satunya, yakni bisa menghemat listrik, menghemat air, serta mengurangi penggunaan lampu dengan model kaca.
Untuk mendukung langkah tersebut, Eri menyatakan pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan Ubaya dalam memberikan pelatihan-pelatihan keahlian soft skill. Upaya ini dilakukan pula untuk memantik jiwa-jiwa berwirausaha anak-anak muda Surabaya.
"Ketika ini sudah bisa dikerjakan dan diisyaratkan maka nanti yang bekerja adalah Arek-arek Suroboyo yang langsung akan di bawah bimbingannya beliaunya (Rektor Ubaya)," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Ubaya Benny Lianto menerangkan, panel solar cell yang dikembangkan ini merupakan jenis teknologi yang terbaru. Sebab, panel tersebut tidak menggunakan sistem baterai atau on grid.
"Jadi langsung ke sistem instalasi PLN. Sehingga menjadi lebih awet dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang terlalu tinggi," kata Benny.
Benny pun menyatakan sepakat dengan gagasan Wali Kota Eri yang mentargetkan ke depan, Surabaya menjadi kota ramah lingkungan.
Menurut dia, untuk saat ini memang masyarakat lebih banyak berbicara tentang teknologi digital. Namun ke depan, dia meyakini, transformasi teknologi itu akan bergerak ke arah energi baru terbarukan.
"Inisiatif yang dilakukan Pemkot Surabaya merupakan langkah baru. Sebuah pionir akan mencanangkan Kota Surabaya ini sebagai kota yang ramah lingkungan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022