Universitas Muhammadiyah Surabaya mendapat penghargaan "Anugerah Diktiristek 2021" pada kategori kampus dengan mata kuliah yang diikuti terbanyak pada program pertukaran mahasiswa dalam negeri di program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

"Alhamdulillah UM Surabaya terpilih menjadi kampus dengan peminat mata kuliah terbanyak dalam program pertukaran mahasiswa dalam negeri," kata Rektor UM Surabaya Dr. Sukadiono melalui keterangannya, Jumat. 

"Kami satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Timur yang meraih penghargaan. Ini menegaskan bahwa sistem pembelajaran dan kurikulum yang kami terapkan dinilai berkualitas dan menarik," ujarnya, menambahkan. 

Lebih lanjut lagi, Sukadiono memaparkan UM Surabaya menerapkan empat jenis kegiatan dalam modul nusantara pada program ini yaitu kebhinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial.

"Kegiatan inspirasi dapat menstimulasi mahasiswa untuk lebih kreatif. Kegiatan refleksi merupakan proses perenungan atas pembelajaran yang didapat dari kegiatan kebhinekaan dan inspirasi untuk memahami dan menghargai keberagaman," katanya. 

Sedangkan kegiatan kontribusi sosial, lanjutnya, adalah dengan melaksanakan pengabdian masyarakat. 

Acara penganugerahan yang digelar di Auditorium lantai 2 gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Kamis (13/1) dan dihadiri oleh 55 wakil kampus se-Indonesia, mitra industri, media serta para pejabat kementerian. 

Plt. Direktorat Jenderal Dikti Ristek, Prof. Nizam menyampaikan apresiasi terhadap perguruan tinggi yang sangat cepat bertransformasi dan beradaptasi dengan teknologi di masa pandemi COVID-19. 

Selain itu juga, acara Anugerah Diktiristek 2021 ini penting dilakukan dalam memperkuat kolaborasi pentahelix, bagaimana media ikut mengabarkan semangat optimisme, dan mengabarkan hal-hal positif di tengah masyarakat.

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh perguruan tinggi yang telah berpartisipasi dalam Anugerah Diktiristek 2021 ini. Dari tahun ke tahun, peserta yang mengikuti Anugerah Diktiristek semakin meningkat," ujar Nizam. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022