Kepolisian Daerah Jawa Timur membentuk tim untuk mengejar seorang pria yang menendang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang. 

"Itu kita sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian terhadap pelaku tersebut. Karena menurut informasi yang beredar di sana, dugaannya adalah dari salah satu relawan yang ada di situ," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko dikonfirmasi di Surabaya, Senin. 

Kombes Gatot mengatakan pihaknya kini tengah melakukan pencarian juga monitoring terhadap media sosialnya yang menaikkan video tersebut. 

Terkait identitas relawan itu apakah asli warga setempat atau pendatang, Kombes Gatot belum bisa menjelaskan lebih rinci. 

Pihaknya pun memberi imbauan kepada masyarakat maupun relawan agar menjaga kondusifitas di sekitar area bencana termasuk Semeru. 

"Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," ujarnya, menegaskan. 

Sementara itu, putri sulung Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid di Twitternya @AlissaWahid mencuitkan, "mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh."

"Repot memang ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," cuitnya. 

Sebelumnya, video seorang memakai rompi hitam memaki pemakaian sesajen di kawasan Semeru. Dalam video tersebut, dia pun membuang sesajen yang ada di depannya. Bahkan ada sesajen yang ditendang oleh pria tersebut.(*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022