Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur mengirim tim konselor psikologi untuk memberikan pendampingan kepada keluarga pekerja migran Indonesia asal Lumajang yang menjadi korban kapal karam di perairan Malaysia beberapa waktu lalu.
"Sri Mindari (41), seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, menjadi korban kapal karam di perairan Batu Payung Tawau, Malaysia, beberapa waktu lalu," kata Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno dalam rilis yang diterima ANTARA di Lumajang, Rabu.
Untuk itu, Polres Lumajang menerjunkan lima konselor psikologi yang dipimpin Kabag SDM Kompol Khusnul Khotimah karena meninggalnya Sri Mindari bersama tujuh orang WNI lainnya meninggalkan duka yang mendalam bagi pihak keluarga.
"Korban Sri Mindari adalah tulang punggung keluarganya yang meninggalkan dua anak perempuan berusia 16 tahun dan 10 tahun, sehingga saya kirim satu tim konselor untuk memberikan dukungan psikologis bagi keluarga korban," tuturnya.
Menurutnya, ibunda korban, Hartatik tidak kuat menahan tangis ketika didatangi oleh beberapa anggota Polres Lumajang di rumahnya yang berada di Desa Kaliboto Kidul.
"Informasi yang kami terima, keadaan emosional keluarga korban kini berangsur stabil, walaupun masih dalam keadaan berduka, semoga pihak keluarga bisa menerima kepergian korban dengan tabah," katanya.
Sesuai informasi yang didapat Polres Lumajang, lanjut dia, jenazah Sri Mindari saat ini masih dalam proses pemulangan yang dijadwalkan jenazah itu akan diberangkatkan melalui jalur udara hingga tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Nanti dilakukan penjemputan, pengamanan dan pengawalan oleh Polda Jatim, bersama Polresta Sidoarjo dan Polres Lumajang," ujarnya.
Selain memberikan pendampingan konseling keluarga korban, Polres Lumajang juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga pekerja migran Indonesia asal Desa Kaliboto Kidul tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Sri Mindari (41), seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, menjadi korban kapal karam di perairan Batu Payung Tawau, Malaysia, beberapa waktu lalu," kata Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno dalam rilis yang diterima ANTARA di Lumajang, Rabu.
Untuk itu, Polres Lumajang menerjunkan lima konselor psikologi yang dipimpin Kabag SDM Kompol Khusnul Khotimah karena meninggalnya Sri Mindari bersama tujuh orang WNI lainnya meninggalkan duka yang mendalam bagi pihak keluarga.
"Korban Sri Mindari adalah tulang punggung keluarganya yang meninggalkan dua anak perempuan berusia 16 tahun dan 10 tahun, sehingga saya kirim satu tim konselor untuk memberikan dukungan psikologis bagi keluarga korban," tuturnya.
Menurutnya, ibunda korban, Hartatik tidak kuat menahan tangis ketika didatangi oleh beberapa anggota Polres Lumajang di rumahnya yang berada di Desa Kaliboto Kidul.
"Informasi yang kami terima, keadaan emosional keluarga korban kini berangsur stabil, walaupun masih dalam keadaan berduka, semoga pihak keluarga bisa menerima kepergian korban dengan tabah," katanya.
Sesuai informasi yang didapat Polres Lumajang, lanjut dia, jenazah Sri Mindari saat ini masih dalam proses pemulangan yang dijadwalkan jenazah itu akan diberangkatkan melalui jalur udara hingga tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Nanti dilakukan penjemputan, pengamanan dan pengawalan oleh Polda Jatim, bersama Polresta Sidoarjo dan Polres Lumajang," ujarnya.
Selain memberikan pendampingan konseling keluarga korban, Polres Lumajang juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga pekerja migran Indonesia asal Desa Kaliboto Kidul tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022