Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari punya tradisi khusus dalam membina toleransi kerukunan umat beragama di daerahnya.
Tak hanya memastikan keamanan umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah di gereja, orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini juga secara door to door mendatangi kediaman umat Kristiani yang membutuhkan uluran tangan.
Selain memberikan bingkisan dsn tali asih, Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Mojokerto) juga menjanjikan bakal merenovasi rumah warga Kristiani yang tak layak huni.
"Kebetulan tadi ada salah satu warga pemeluk Kristen yang kami kunjungi untuk kami beri tali asih kondisi rumahnya dikatakan sudah tidak layak huni. Nanti akan kami mintai datanya untuk pengusulan program bedah rumah tahun depan," ujarnya dalam keterangan pers, Minggu.
Ning Ita menyebut kunjungan langsung ke rumah sejumlah unat Kristiani menjadi tradisi rutin yang tak pernah dilewatkan saat Natal, terutama rumah-rumah warga yang benar-benar membutuhkan uluran tangan.
"Ini tradisi kami, selain memastikan ibadah misa malam Natal berjalan aman, damai dan kondusif, pagi harinya saya juga berkeliling ke beberapa anggota masyarakat Kota Mojokerto yang beragama Nasrani yang sedang merayakan Natal," ujarnya.
Kunjungan khusus tersebut dalam rangka memberi ucapan Natal secara langsung dan juga memberi uluran tangan kepada mereka yang membutuhkan.
"Kebetulan tujuh alamat rumah yang hari ini kita kunjungi, rata-rata adalah rumah para lansia. Mereka kita beri tali asih sebagai bentuk harmonisasi kerukunan umat beragama di kota tercinta kita ini," ucapnya.
Ning Ita mengatakan toleransi serta kerukunan umat beragama di Kota Mojokerto sudah terajut dengan baik. Seluruh pemeluk agama, termasuk Kristen dan Katolik ini bisa bergandengan tangan bersinergi, bersatu, saling hormat menghormati dan saling menjaga untuk kebebasan dalam melaksanakan ibadahnya.
"Ada tautan kasih sayang yang kuat sehingga memang layak Kota Mojokerto diapresiasi dengan penghargaan Harmoni Award yang kita terima pada penghujung tahun 2020 lalu," bangganya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengaku dari hasil sidak keliling 18 gereja yang ada di Kota Mojokerto bersama Kapolresta, semuanya berjalan aman dan kondusif. Sudah dilakukan penjagaan yang dilakukan dari unsur aparat keamanan, organisasi masyarakat dan para relawan.
"Alhamdulillah sejauh ini semua umat Kristiani dan Katolik bisa menjalankan peribadatan misa dan perayaan natal dengan aman dan lancar," tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk merayakan natal dan tahun baru dengan tetap menjaga prokes. Serta tidak melakukan kegiatan yang sifatnya kerumunan.
"Jangan ada pelanggaran prokes karena kita wajib terus waspada adanya klaster paskaNatal dan tahun baru varian baru omicron," katanya.
Usai melakukan sidak ke sejumlah gereja untuk memantau pelaksanaan perayaan Natal, Sabtu (25/12) pagi, Ning Ita melakukan kunjungan ke sejumlah rumah warga Nasrani yang berada di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, di antaranya rumah Ibu Riasih, Lee Khee Yauw, Anang Suprapto, Hiantoro Effendy, Tjwan Nio, Endang Sauda, dan Lie Tjai Giem.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Tak hanya memastikan keamanan umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah di gereja, orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini juga secara door to door mendatangi kediaman umat Kristiani yang membutuhkan uluran tangan.
Selain memberikan bingkisan dsn tali asih, Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Mojokerto) juga menjanjikan bakal merenovasi rumah warga Kristiani yang tak layak huni.
"Kebetulan tadi ada salah satu warga pemeluk Kristen yang kami kunjungi untuk kami beri tali asih kondisi rumahnya dikatakan sudah tidak layak huni. Nanti akan kami mintai datanya untuk pengusulan program bedah rumah tahun depan," ujarnya dalam keterangan pers, Minggu.
Ning Ita menyebut kunjungan langsung ke rumah sejumlah unat Kristiani menjadi tradisi rutin yang tak pernah dilewatkan saat Natal, terutama rumah-rumah warga yang benar-benar membutuhkan uluran tangan.
"Ini tradisi kami, selain memastikan ibadah misa malam Natal berjalan aman, damai dan kondusif, pagi harinya saya juga berkeliling ke beberapa anggota masyarakat Kota Mojokerto yang beragama Nasrani yang sedang merayakan Natal," ujarnya.
Kunjungan khusus tersebut dalam rangka memberi ucapan Natal secara langsung dan juga memberi uluran tangan kepada mereka yang membutuhkan.
"Kebetulan tujuh alamat rumah yang hari ini kita kunjungi, rata-rata adalah rumah para lansia. Mereka kita beri tali asih sebagai bentuk harmonisasi kerukunan umat beragama di kota tercinta kita ini," ucapnya.
Ning Ita mengatakan toleransi serta kerukunan umat beragama di Kota Mojokerto sudah terajut dengan baik. Seluruh pemeluk agama, termasuk Kristen dan Katolik ini bisa bergandengan tangan bersinergi, bersatu, saling hormat menghormati dan saling menjaga untuk kebebasan dalam melaksanakan ibadahnya.
"Ada tautan kasih sayang yang kuat sehingga memang layak Kota Mojokerto diapresiasi dengan penghargaan Harmoni Award yang kita terima pada penghujung tahun 2020 lalu," bangganya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengaku dari hasil sidak keliling 18 gereja yang ada di Kota Mojokerto bersama Kapolresta, semuanya berjalan aman dan kondusif. Sudah dilakukan penjagaan yang dilakukan dari unsur aparat keamanan, organisasi masyarakat dan para relawan.
"Alhamdulillah sejauh ini semua umat Kristiani dan Katolik bisa menjalankan peribadatan misa dan perayaan natal dengan aman dan lancar," tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk merayakan natal dan tahun baru dengan tetap menjaga prokes. Serta tidak melakukan kegiatan yang sifatnya kerumunan.
"Jangan ada pelanggaran prokes karena kita wajib terus waspada adanya klaster paskaNatal dan tahun baru varian baru omicron," katanya.
Usai melakukan sidak ke sejumlah gereja untuk memantau pelaksanaan perayaan Natal, Sabtu (25/12) pagi, Ning Ita melakukan kunjungan ke sejumlah rumah warga Nasrani yang berada di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, di antaranya rumah Ibu Riasih, Lee Khee Yauw, Anang Suprapto, Hiantoro Effendy, Tjwan Nio, Endang Sauda, dan Lie Tjai Giem.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021