Sebanyak 25.741 siswa dan siswi sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) usia 6-11 tahun di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengikuti vaksinasi COVID-19 secara bertahap di sekolah masing-masing, Rabu.

"Insyaallah kami akan selesaikan dalam waktu secepatnya, 10 hari ke depan. Tadi juga disampaikan oleh Ibu Gubernur Jatim akan datang vaksin sinovac yang berikutnya dan akan kami lakukan vaksinasi secepatnya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau kick off Vaksinasi COVID-19 di SDN Kaliasin I Surabaya.

Eri  kepada para wali murid serta tamu undangan yang hadir menjelaskan percepatan vaksinasi ini bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran tatap muka (PTM) agar dapat terlaksana lebih aman dan nyaman.

Bukan hanya itu, lanjut dia, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini juga untuk menekan angka penularan COVID-19 di Kota Pahlawan.

"Insyaallah dengan vaksinasi ini, COVID-19 di Kota Surabaya bisa semakin melandai dan hilang dari kota ini," ujarnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyampaikan, proses vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini, akan dilakukan secara bertahap di masing-masing sekolah SD/MI di Kota Pahlawan.

Seusai meninjau kick off Vaksinasi COVID-19, Wali Kota Eri menuturkan, dalam percepatan vaksin anak ini, Pemkot Surabaya akan bekerja sama dengan Forkopimda Surabaya agar sesuai target.

"Jadi, tidak berbarengan semua hari ini, karena sebagian tenaga kesehatan (nakes) masih ada yang melayani pasien umum dan lansia. Misal, jumlah vaksinnya 100.000, pasti akan kita bagikan ke Forkopimda, setelah itu menyebar. Nanti mobilnya pak Kapolrestabes di lokasi mana, kemudian pemkot mobilnya di mana. Kalau sudah terbagi, maka bisa tercapai 70.000 vaksinasi," katanya.

Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri itu menambahkan, jumlah sasaran vaksinasi di SDN Kaliasin I, totalnya ada 311 siswa. Sedangkan per hari ini, yang ikut kick off Vaksinasi COVID-19 ada 247 siswa yang mendapat persetujuan dari orang tua/wali murid.

"Karena persyaratan vaksinasi ini kan harus ada surat persetujuan dari wali murid terlebih dahulu, diperbolehkan atau tidak. Setelah itu baru dilakukan screening, baru dilakukan vaksinasi. Nah, di SDN Kaliasin I ini ada yang sudah mendapat persetujuan dan ada yang belum," katanya.

Dikarenakan ada siswa yang belum mendapat persetujuan dari wali murid, Eri memastikan, siswa SD/MI yang nantinya melaksanakan PTM, itu siswa yang sudah divaksin. Sedangkan siswa yang belum divaksin, tetap mengikuti pembelajaran lewat daring.

"Insyaallah yang PTM kami wajibkan untuk siswa yang sudah vaksin. Sedangkan yang belum vaksin, tetap belajar melalui daring, karena untuk mencegah penularan COVID-19," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021