Pelaksanaan tes usap pada ratusan aparatur sipil negara (ASN) tahap pertama di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya pada 24-25 November 2021 hasilnya dinyatakan negatif COVID-19.

"Sebanyak 428 ASN sudah dites usap dan alhamdulillah hasilnya negatif semua," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Pemkot Surabaya masih terus menggelar kegiatan penemuan kasus aktif (swab case finding) di lingkungan perkantoran. Pelaksanaan tersebut, menyasar pada 10 persen dari total pegawai untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

Febri menjelaskan sebanyak 428 ASN tersebut, berasal dari 21 organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Administrasi Pemerintahan (Adpem) 11 orang, Bagian Hukum 44 orang, Badan Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah (BAPOD) 15 orang, Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) tujuh orang.

Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (BLP2A)  14 orang, Hubungan Masyarakat (Humas) empat orang, Bagian Kerja Sama 52 orang, Bagian Umum Protokol 18 orang, Dinas Koperasi 19 orang, dan Dinas Penanaman Modal dua orang.

Dinas Perdagangan 18 orang, Dinas Perpustakaan 43 orang, Dinas Pariwisata 27 orang, Dispendukcapil 19 orang, Dinas Pemuda dan Olahraga 17 orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip tiga orang.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) 13 orang, Dinas Pemadam Kebakaran 79 orang, dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) 23 orang.

"Tahap pertama ini digelar hingga 6 Desember 2021. Tahap kedua tanggal 2 Desember untuk lingkungan BUMD dan tahap ketiga pada 3 Desember untuk lingkungan BUMN, serta dilanjutkan ke perusahaan swasta," ujarnya.

Febri menjelaskan bahwa pelaksanaan tes usap 10 persen tersebut, berdasarkan Surat Edaran bernomor 001.1/13997/436.7.2/2021 tentang Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Melalui Penemuan Aktif Kasus dan telah ditandatangani oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Kami juga memperhitungkan jumlah pegawai. Apabila, jumlah pegawai di atas 50 orang, maka akan dilakukan tes usap 10 persen, tapi kalau itu di bawah 50 orang, maka seluruh pegawai di tempat kerja tersebut akan kami lakukan tes usap," katanya.

Selain untuk mengawasi dan mengendalikan laju COVID-19 di Kota Surabaya, Febri mengatakan bahwa pihaknya juga terus menggelar swab hunter dan vaksin hunter di tiap kelurahan di Kota Surabaya. Hal ini dilakukan agar warga Kota Surabaya tidak abai dengan penerapan protokol kesehatan.

"Meskipun berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per Kamis (25/11) terdapat sembilan orang positif COVID-19, maka kita tidak boleh abai dalam penerapan protokol kesehatan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021