Kantor Bea Cukai Madura, Jawa Timur, mendorong kemajuan ekonomi masyarakat di "Pulau Garam" itu, untuk bisa merambah pasar dunia dengan membuka klinik ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Klinik ekspor ini kami buka, untuk membimbing bapak-bapak dan ibu-ibu pelaku usaha mikro di empat kabupaten di Pulau Madura ini tentang tata cara ekspor hasil produksi ke luar negeri, mulai dari dokumen yang harus dipersiapkan, promosi usaha, hingga 'business matching' dengan berbagai negara di luar negeri," kata Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Kantor Bea dan Cukai Madura Zainul Arifin di Pamekasan, Selasa (23/11).

Ia menjelaskan potensi ekonomi di Pulau Madura di sektor UMKM, sebenarnya luar biasa, hanya belum dikelola dengan baik.

Pola pengelolaan dan teknis pemasaran di samping peningkatan kualitas pengemasan perlu dibina secara khusus, sehingga produk yang dihasilkan bisa layak ekspor.

"Nah, klinik ekspor yang kami buka ini, untuk memberikan 'support' (dukungan) kepada UMKM, sekaligus arahan yang perlu dilakukan dan dipersiapkan, sehingga bisa memenuhi ketentuan layak ekspor yang dibutuhkan oleh pasar dunia," katanya.

Kegiatan klinik ekspor kepada pelaku UMKM di empat kabupaten di Pulau Madura ini, digelar Kantor Bea dan Cukai Madura secara bergantian di masing-masing kabupaten, sesuai dengan permintaan kelompok pelaku usaha.

Bea Cukai Madura juga bekerja sama dengan pemkab setempat, organisasi pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di masing-masing kabupaten di wilayah itu.

"Selain dengan tatap muka secara langsung, kami juga menyediakan media konsultasi secara daring bagi pelaku UMKM untuk sekadar meminta arahan ataupun dokumen informasi ekspor yang dibutuhkan," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi dan Industri Kecil Menengah (IKM) Pemkab Pamekasan Abdul Fata menyatakan di Pamekasan memang ada beberapa produk yang sudah dinilai layak diekspor, yakni rengginang dan produk olahan perikanan lainnya.

"Hanya saja, polanya masih secara personel. Yang kita inginkan bukan personal lagi, tapi kelompok usaha, dengan skala besar, bukan skala kecil," katanya.

Ia menilai klinik ekspor yang dibuka oleh Bea Cukai Madura bagi pelaku UMKM tersebut, akan membantu memajukan ekonomi masyarakat Madura, terutama pelaku usaha mikro.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021