Sedikitnya 103 anak yatim yang orang tuanya meninggal karean terpapar COVID-19 dan penyandang disabilitas di Kota Madiun, Jawa Timur, menerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dari Kementerian Sosial yang disalurkan melalui Balai Besar Kartini Temanggung.
Penyerahan bantuan dilakukan di UPTD Loka Bina Karya Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PP-PA) Kota Madiun, berupa uang tunai untuk anak yatim korban COVID-19 dan kursi roda bagi penyandang disabilitas.
"Bagi anak yang terdata Kemensos melalui Balai Besar Temanggung di Kota Madiun, semuanya mendapatkan bantuan selama tiga bulan dan tahun depan diprogramkan lagi. Ini sudah disalurkan, sehingga diharapkan bisa membantu anak-anak yang orang tuanya kena COVID-19," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat kegiatan penyerahan di Madiun, Selasa.
Pihaknya mengapresiasi program bantuan tersebut. Besaran bantuan tersebut senilai Rp300 ribu per bulan, untuk anak yang belum sekolah dan Rp200.000 bagi anak yang masih sekolah untuk periode Oktober-Desember 2021.
Wali Kota Maidi bersyukur sebab anak yatim piatu korban COVID-19 di wilayahnya mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Selain itu, Pemkot Madiun juga telah memiliki program serupa dan memberikan santunan.
Bagi yang masih menempuh pendidikan dasar, kebutuhan sekolah dicukupi Pemkot Madiun. Sedangkan bagi yang sedang menempuh pendidikan tinggi, pemkot memberikan beasiswa. Selain itu, juga ditawari bekerja di lingkup Pemkot.
Sesuai data, ada 165 anak yang ditinggal orang tuanya karena terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 27 diantaranya menempuh pendidikan tinggi, tujuh anak bekerja di lingkungan Pemkot Madiun dan sisanya masih seolah di jenjang SD, SMP dan SMA.
Maidi menjamin Pemkot Madiun terus memantau jika mereka mengalami kesulitan terkait kebutuhan sekolah, pemkot akan hadir.
"Selain bantuan dari Kemensos, Pemkot Madiun punya program bantuan untuk anak korban COVID-19. Bagi yang kuliah saya hitung ada 27 anak, setiap tahun yang kuliahnya di luar kota kita beri beasiswa Rp9 juta. Sedangkan yang kuliah di kota kita kasih Rp6 juta. Kalau yang tidak mau kuliah, tapi dia ingin bekerja, ya saya terima di pemerintah daerah," kata dia.
Koordinator Resosialisasi dan Bimbingan Lanjut Balai Besar Kartini Temanggung Ambarina Murdiati mengatakan sesuai data bantuan Atensi dari Kemensos RI diberikan kepada 103 anak warga Kota Madiun, 95 anak mendapatkan bantuan pada tahap pertama dan sisanya tahap dua.
Bantuan diberikan secara non-tunai dengan ditransfer ke Bank Syariah Indonesia (BSI). Bantuan Atensi itu diberikan setiap bulan yang rencananya sampai anak berusia 18 tahun.
"Tahun ini bantuannya diberikan tiga bulan mulai Oktober sampai Desember. Tahun depan kita akan ajukan lagi. Untuk pemanfaatannya, karena ini yang diberikan adalah usia anak-anak, yang belum sekolah, bantuan itu bisa digunakan untuk membeli penambah nutrisi. Misal untuk beli susu, vitamin maupun pengobatan jika ada yang sakit. Kalau anak sekolah ya digunakan untuk keperluan sekolah," kata Ambarina.
Untuk pengawasannya, pihaknya akan menerjunkan pendamping dari balai maupun bekerja sama dengan pendamping dari Dinsos PP-PA Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Penyerahan bantuan dilakukan di UPTD Loka Bina Karya Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PP-PA) Kota Madiun, berupa uang tunai untuk anak yatim korban COVID-19 dan kursi roda bagi penyandang disabilitas.
"Bagi anak yang terdata Kemensos melalui Balai Besar Temanggung di Kota Madiun, semuanya mendapatkan bantuan selama tiga bulan dan tahun depan diprogramkan lagi. Ini sudah disalurkan, sehingga diharapkan bisa membantu anak-anak yang orang tuanya kena COVID-19," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat kegiatan penyerahan di Madiun, Selasa.
Pihaknya mengapresiasi program bantuan tersebut. Besaran bantuan tersebut senilai Rp300 ribu per bulan, untuk anak yang belum sekolah dan Rp200.000 bagi anak yang masih sekolah untuk periode Oktober-Desember 2021.
Wali Kota Maidi bersyukur sebab anak yatim piatu korban COVID-19 di wilayahnya mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Selain itu, Pemkot Madiun juga telah memiliki program serupa dan memberikan santunan.
Bagi yang masih menempuh pendidikan dasar, kebutuhan sekolah dicukupi Pemkot Madiun. Sedangkan bagi yang sedang menempuh pendidikan tinggi, pemkot memberikan beasiswa. Selain itu, juga ditawari bekerja di lingkup Pemkot.
Sesuai data, ada 165 anak yang ditinggal orang tuanya karena terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 27 diantaranya menempuh pendidikan tinggi, tujuh anak bekerja di lingkungan Pemkot Madiun dan sisanya masih seolah di jenjang SD, SMP dan SMA.
Maidi menjamin Pemkot Madiun terus memantau jika mereka mengalami kesulitan terkait kebutuhan sekolah, pemkot akan hadir.
"Selain bantuan dari Kemensos, Pemkot Madiun punya program bantuan untuk anak korban COVID-19. Bagi yang kuliah saya hitung ada 27 anak, setiap tahun yang kuliahnya di luar kota kita beri beasiswa Rp9 juta. Sedangkan yang kuliah di kota kita kasih Rp6 juta. Kalau yang tidak mau kuliah, tapi dia ingin bekerja, ya saya terima di pemerintah daerah," kata dia.
Koordinator Resosialisasi dan Bimbingan Lanjut Balai Besar Kartini Temanggung Ambarina Murdiati mengatakan sesuai data bantuan Atensi dari Kemensos RI diberikan kepada 103 anak warga Kota Madiun, 95 anak mendapatkan bantuan pada tahap pertama dan sisanya tahap dua.
Bantuan diberikan secara non-tunai dengan ditransfer ke Bank Syariah Indonesia (BSI). Bantuan Atensi itu diberikan setiap bulan yang rencananya sampai anak berusia 18 tahun.
"Tahun ini bantuannya diberikan tiga bulan mulai Oktober sampai Desember. Tahun depan kita akan ajukan lagi. Untuk pemanfaatannya, karena ini yang diberikan adalah usia anak-anak, yang belum sekolah, bantuan itu bisa digunakan untuk membeli penambah nutrisi. Misal untuk beli susu, vitamin maupun pengobatan jika ada yang sakit. Kalau anak sekolah ya digunakan untuk keperluan sekolah," kata Ambarina.
Untuk pengawasannya, pihaknya akan menerjunkan pendamping dari balai maupun bekerja sama dengan pendamping dari Dinsos PP-PA Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021