Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meresmikan program digitalisasi di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, dengan memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam transaksi bisnis bagi pemilik UMKM.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan Kampung Inggris Pare terkenal sebagai daerah yang paling padat dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah.

Bahkan, pada bulan Desember dari informasi yang diterima bakal kedatangan tamu sampai sekitar 4.000 pengunjung. Untuk itu, pemanfaatan QRIS bisa lebih memudahkan transaksi.

"Dengan adanya QRIS ini sebenarnya adalah satu langkah awal bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri betul-betul memperhatikan Kampung Inggris," kata Bupati di Kediri, Senin.

Mas Bup, sapaan akrabnya, mengatakan program untuk Kampung Inggris tersebut tidak hanya QRIS, namun masih banyak program lainnya.

Ia menyebut penataan Kampung Inggris Pare sangat diperlukan, sebab ketika orang bicara Kabupaten Kediri, yang pertama kali tertanam adalah Kampung Inggris. Hal itu tak lain karena Kampung Inggris merupakan satu-satunya tempat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia yang tumbuh secara natural.

"Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen penuh untuk membangun kampung Inggris," ujar dia.

Dalam peresmian pemanfaatan QRIS bagi pemilik UMKM di Kampung Inggris, Pare, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri Wihujeng Ayu Rengganis mengatakan program digitalisasi Kampung Inggris dibentuk untuk meningkatkan ekosistem digital.

Kampung Inggris merupakan kampung yang mempunyai potensi yang sangat luar biasa untuk dikembangkan sebagai pusat edukasi tidak hanya lokal tapi juga nasional.

"Dengan potensi pengunjung dari seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas merupakan generasi millennial, maka pengembangan ekosistem digital sangat mungkin untuk dilakukan," ujar dia.

Program digital pembayaran dengan menggunakan QRIS, lanjut dia, merupakan program nasional untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional dari aspek sistem pembayaran. Berdasarkan data sampai dengan November 2021, jumlah mesin yang sudah terhubung sebesar 12,5 juta dan didominasi oleh pelaku usaha mikro kecil dengan porsi sebesar 88 persen dari total market.

"Ini membuktikan bahwa UMKM memegang peranan sangat penting dalam terbentuknya ekosistem digital di bidang pembelajaan," kata dia.

Wihujeng Ayu juga berharap Kampung Inggris dapat menjadi sebuah kampung digital dan menjadi rujukan di tingkat nasional.

Untuk merealisasikan program itu juga dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak terkait, tidak hanya Bank Indonesia, pemerintah, perbankan, melainkan juga dukungan dari seluruh komunitas dan masyarakat di Kampung Inggris.

QRIS merupakan sistem pembayaran digital menggunakan QR code yang dapat dibaca oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran. Dengan begitu, sistem transaksi dengan pelaku UMKM di Kampung Inggris Pare tidak lagi menggunakan pembayaran tunai. Bagi pemilik UMKM, adanya QRIS transaksi lebih cepat, apalagi saat padat pengunjung. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021