Komunitas Nol Sampah menggelar kampanye ayo tanam pohon untuk selamatkan bumi di Kota Surabaya, Jatim, Minggu, dalam rangka memperingati Peringatan Hari Pohon pada 21 Nopember 2021.
"Kampanye ini dimaksudkan sebagai edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menanam pohon," kata Koordinator Komunitas Nol Sampah saat kampanye ayo tanam pohon di acara Car Free Day Jalan Kembang Jepun Surabaya, Minggu.
Selain kampanye Ayo Tanam Pohon, kata dia, Komunitas Nol Sampah juga membagikan 500 bibit tanaman buah. Bibit buah yang dibagikan antara lain, Sirsak, Nangka, Sukun dan Jambu Biji.
Selain itu juga ada tanaman peneduh seperti cemara udang, tabebuya dan nyamplung. Menurutnya, ranaman Nyamplung (Calophylum inophyllum) dipilih karena merupakan Flora identitas Kota Surabaya.
Sedangkan pemilihan tanaman buah agar warga merawat tanaman tersebut karena ada manfaat jika berbuah.
"Pohon yang dibagikan merupakan hasil penggalangan dana secara daring yang dilakukan melalui Crowdfunding Kitabisa.com," ujarnya.
Menurutnya, warga yang hadir di acara Car Free Day di Jalan Kembang Jepun sangat antusias bisa mendapatkan bibit tanaman buah dan peneduh.
Selain bagi-bagi bibit pohon, Komunitas Nol Sampah juga akan melakukan kegiata penanaman pohon di beberapa sekolah yang sudah menerima penghargaan Adiwiyata (sekolah berbudaya lingkungan) dari Wali Kota Surabaya. Salah satunya di SMPN 62 Surabaya di Gununganyar, Surabaya.
Wawan menjelaskan fungsi penting dari pohon adalah menghasilkan oksigen dan menyerap polutan seperti Nitrogen oksida, Timbal(Pb), debu, sehingga udara menjadi lebih bersih. Satu pohon akan menyerap 1 kg CO2 dan menghasilkan 0,73 kg O2.
Selain itu, lanjut dia, penelitian lain membuktikan, 1 hektare ruang terbuka hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton O2 cukup untuk kebutuhan 1.500 penduduk/hari, dan menyerap 2,5 ton CO2/tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen.
Pepohonan di areal 300 x 400 meter diketahui menurunkan konsentrasi debu dari 7.000 menjadi 4.000 partikel per liter. Sementara itu, pohon di jalur hijau dapat mengurangi lebih 50% gas NOx yang ada di udara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kampanye ini dimaksudkan sebagai edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menanam pohon," kata Koordinator Komunitas Nol Sampah saat kampanye ayo tanam pohon di acara Car Free Day Jalan Kembang Jepun Surabaya, Minggu.
Selain kampanye Ayo Tanam Pohon, kata dia, Komunitas Nol Sampah juga membagikan 500 bibit tanaman buah. Bibit buah yang dibagikan antara lain, Sirsak, Nangka, Sukun dan Jambu Biji.
Selain itu juga ada tanaman peneduh seperti cemara udang, tabebuya dan nyamplung. Menurutnya, ranaman Nyamplung (Calophylum inophyllum) dipilih karena merupakan Flora identitas Kota Surabaya.
Sedangkan pemilihan tanaman buah agar warga merawat tanaman tersebut karena ada manfaat jika berbuah.
"Pohon yang dibagikan merupakan hasil penggalangan dana secara daring yang dilakukan melalui Crowdfunding Kitabisa.com," ujarnya.
Menurutnya, warga yang hadir di acara Car Free Day di Jalan Kembang Jepun sangat antusias bisa mendapatkan bibit tanaman buah dan peneduh.
Selain bagi-bagi bibit pohon, Komunitas Nol Sampah juga akan melakukan kegiata penanaman pohon di beberapa sekolah yang sudah menerima penghargaan Adiwiyata (sekolah berbudaya lingkungan) dari Wali Kota Surabaya. Salah satunya di SMPN 62 Surabaya di Gununganyar, Surabaya.
Wawan menjelaskan fungsi penting dari pohon adalah menghasilkan oksigen dan menyerap polutan seperti Nitrogen oksida, Timbal(Pb), debu, sehingga udara menjadi lebih bersih. Satu pohon akan menyerap 1 kg CO2 dan menghasilkan 0,73 kg O2.
Selain itu, lanjut dia, penelitian lain membuktikan, 1 hektare ruang terbuka hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton O2 cukup untuk kebutuhan 1.500 penduduk/hari, dan menyerap 2,5 ton CO2/tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen.
Pepohonan di areal 300 x 400 meter diketahui menurunkan konsentrasi debu dari 7.000 menjadi 4.000 partikel per liter. Sementara itu, pohon di jalur hijau dapat mengurangi lebih 50% gas NOx yang ada di udara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021