Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Kediri, Jawa Timur, berkomitmen untuk mendukung program pemerintah menekan angka stunting, ibu hamil serta bayi terutama di Kota Kediri serta berupaya meminimalkan angka kematian ibu dan anak.
"Kami bekerja sama dengan BKKBN dan Dinas Kesehatan Kota Kediri mengerahkan total 221 bidan yang nantinya akan bertugas di masing-masing kelurahan memberikan pendampingan mulai dari remaja, ibu hamil, melahirkan hingga balita," kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri Darmining di Kediri, Sabtu.
Pihaknya mengatakan nantinya para bidan tersebut akan berkoordinasi dengan puskemas di masing-masing wilayah.
Koordinasi dan sinergi tersebut sebagai langkah untuk memantau perkembangan kasus stunting, serta kasus kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.
"Kami sangat berharap semoga dengan upaya ini dapat terus menekan angka kasus stunting, kematian ibu dan bayi bahkan hingga zero cases," ujar dia.
Darmining juga mengungkapkan bahwa mulai pekan depan pihaknya akan melakukan pelatihan di setiap kelurahan. Pelatihan tersebut terkait dengan mengantisipasi stunting.
"Tanggal 16 November pekan depan kami akan melakukan pelatihan bersama dengan tim-tim di setiap kelurahan berkenaan dengan antisipasi stunting dan pendampingan ibu hamil serta remaja," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri.
"Ini adalah bentuk sinergi yang bagus antara Pemerintah Kota Kediri dan Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri, bertepatan dengan semangat HKN ke-57 ini semoga ikhtiar yang digagas dapat memberikan dampak yang maksimal," kata Fauzan.
Fauzan menambahkan, di Kota Kediri angka stunting tergolong rendah termasuk angka kematian ibu dan bayi termasuk dalam golongan terbawah se-Provinsi Jawa Timur, namun upaya-upaya pencegahan stunting serta kematian ibu dan bayi tetap dilakukan.
"Awal tahun 2019 pemerintah pusat mencanangkan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting khusus di daerah-daerah yang stuntingnya di atas 30 persen sedangkan Kota Kediri ada di bawah itu (16 persen). Namun di tahun 2021, karena stunting ini menjadi program prioritas Kementerian Kesehatan dan pemerintah pusat maka semua kabupaten/kota, harus mengantisipasi pencegahan dan penanganan stunting," kata Fauzan.
Ia juga mengatakan Dinas Kesehatan Kota Kediri juga telah menyiapkan sejumlah program untuk mengantisipasi kasus stunting dan kematian ibu serta bayi.
"Beberapa program yang kami lakukan di antaranya Gemakiba (Gerakan masyarakat mencegah kematian ibu dan bayi) yang sudah berjalan hampir 10 tahun, program donor para calon ibu melahirkan, edukasi AMC kepada ibu hamil, dan program-program lain yang tujuannya untuk menekan angka stunting, kematian ibu dan bayi," kata Fauzan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami bekerja sama dengan BKKBN dan Dinas Kesehatan Kota Kediri mengerahkan total 221 bidan yang nantinya akan bertugas di masing-masing kelurahan memberikan pendampingan mulai dari remaja, ibu hamil, melahirkan hingga balita," kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri Darmining di Kediri, Sabtu.
Pihaknya mengatakan nantinya para bidan tersebut akan berkoordinasi dengan puskemas di masing-masing wilayah.
Koordinasi dan sinergi tersebut sebagai langkah untuk memantau perkembangan kasus stunting, serta kasus kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.
"Kami sangat berharap semoga dengan upaya ini dapat terus menekan angka kasus stunting, kematian ibu dan bayi bahkan hingga zero cases," ujar dia.
Darmining juga mengungkapkan bahwa mulai pekan depan pihaknya akan melakukan pelatihan di setiap kelurahan. Pelatihan tersebut terkait dengan mengantisipasi stunting.
"Tanggal 16 November pekan depan kami akan melakukan pelatihan bersama dengan tim-tim di setiap kelurahan berkenaan dengan antisipasi stunting dan pendampingan ibu hamil serta remaja," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri.
"Ini adalah bentuk sinergi yang bagus antara Pemerintah Kota Kediri dan Ikatan Bidan Indonesia Kota Kediri, bertepatan dengan semangat HKN ke-57 ini semoga ikhtiar yang digagas dapat memberikan dampak yang maksimal," kata Fauzan.
Fauzan menambahkan, di Kota Kediri angka stunting tergolong rendah termasuk angka kematian ibu dan bayi termasuk dalam golongan terbawah se-Provinsi Jawa Timur, namun upaya-upaya pencegahan stunting serta kematian ibu dan bayi tetap dilakukan.
"Awal tahun 2019 pemerintah pusat mencanangkan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting khusus di daerah-daerah yang stuntingnya di atas 30 persen sedangkan Kota Kediri ada di bawah itu (16 persen). Namun di tahun 2021, karena stunting ini menjadi program prioritas Kementerian Kesehatan dan pemerintah pusat maka semua kabupaten/kota, harus mengantisipasi pencegahan dan penanganan stunting," kata Fauzan.
Ia juga mengatakan Dinas Kesehatan Kota Kediri juga telah menyiapkan sejumlah program untuk mengantisipasi kasus stunting dan kematian ibu serta bayi.
"Beberapa program yang kami lakukan di antaranya Gemakiba (Gerakan masyarakat mencegah kematian ibu dan bayi) yang sudah berjalan hampir 10 tahun, program donor para calon ibu melahirkan, edukasi AMC kepada ibu hamil, dan program-program lain yang tujuannya untuk menekan angka stunting, kematian ibu dan bayi," kata Fauzan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021