Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan sentra Hak Kekayaan Intelektual Politeknik Elektronik Negeri Surabaya tetap ada dan berkembang dalam menciptakan inovasi-inovasi di bidang teknologi.

"Kami sangat mengapresiasi PENS yang menggagas sentra ini dan harapannya lebih sering tercipta inovasi," ujarnya, di sela peresmian Sentra HKI PENS di Gedung Pascasarjana kampus setempat di Surabaya, Rabu.

Sentra HKI PENS didirikan untuk memberikan layanan dan informasi seputar HKI yang meliputi layanan dan informasi pendaftaran HKI, seperti paten, desain industri, merek serta hak cipta.

Layanan ini ditujukan untuk sivitas akademika PENS dan pihak eksternal yang hendak mendapatkan perlindungan atas karya intelektual mereka.

Wagub Jatim juga menginginkan keberadaan HKI di PENS mampu menciptakan talenta-talenta yang memiliki kompetensi di bidang elektronik atau teknologi digital.

"Penerapan teknologi digital mengakselerasi berbagai inovasi lain, baik mechanical, artificial intelligence. Semuanya ini mendorong terobosan-terobosan baru yang harus segera dilakukan," ucapnya.

PENS sebagai politeknik paling produktif di Indonesia dalam HKI, kata Emil Dardak, diharapkan semakin terdorong lagi dalam memperjuangkan karya anak bangsa.

Pada kesempatan sama, mantan Bupati Trenggalek itu juga menyampaikan Pemprov Jatim berkeinginan untuk membangun ekosistem dalam upaya menindaklanjuti HKI yang ada di PENS.

"Artinya ada langkah prototyping hingga ke tahap komersial dan non-komersial, lalu menyusun model bisnisnya. Hal-hal demikian harus dipikirkan dengan detail agar dapat bermanfaat," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, Direktur PENS, Aliridho Barakbah menyebut selama tiga tahun terakhir PENS telah memiliki 109 hak paten dan 173 hak cipta.

Bahkan, kata dia, di tahun ini jumlah inovasi dan penelitian yang akan menjadi HKI mencapai 45 kekayaan intelektual atau naik dua kali lipat dibanding 2020 yang hanya 23 produk inovasi.

"Untuk produknya kami punya dalam setahun dari mahasiswa 700 hingga 800 topik baru yang punya potensi untuk kami HKI-kan dan bekerja sama dengan industri. Lalu, penelitian internal ada sekitar 30-an setiap tahunnya lewat penelitian dosen dan mahasiswa," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021