Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membuat sumur bor di Dusun Bendusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, yang menjadi langganan kekurangan air bersih saat musim kemarau.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp720 juta untuk pembuatan sumur bor di dusun terpencil itu karena air menjadi kebutuhan masyarakat pegunungan yang selama ini kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sumur bor ini dibuat di Dusun Bendusa sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengatasi kekurangan air bersih untuk minum dan memasak. Karena setiap tahun saat musim kemarau mengalami kekeringan," kata Bung Karna, sapaan bupati, di Situbondo, Rabu.
Setiap musim kemarau tiba, lanjut dia, warga Dusun Bendusa mengandalkan suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Namun demikian, katanya, suplai air belum mampu memenuhi sepenuhnya air bersih bagi masyarakat yang tinggal di desa terpencil itu.
"Selama ini BPBD menyuplai air bersih ke Dusun Bendusa, tapi masih belum maksimal, karena aksesnya sangat sulit. Dengan dibuatnya sumur bor, kami harapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Insya-Allah pengeboran air ini selesai dalam sebulan ke depan," tuturnya.
Sementara itu, Didik, salah seorang warga setempat mengaku bisa bernafas legah karena dengan dibuatnya sumur bor oleh pemerintah daerah setempat, warga di desa terpencil itu tidak lagi mengambil air minum ke sumber mata air yang jaraknya cukup jauh.
"Alhamdulillah pemerintah kabupaten sekarang langsung merespon keinginan warga. Selama ini masyarakat sudah sering mengusulkan pengeboran, tapi tidak ada respons. Terima kasih Pak Bupati Karna Suswandi, sudah memenuhi keingina masyarakat," katanya. (*)
Dari pantauan, Bupati Karna Suswandi turun langsung meninjau pengeboran air bersih di Dusun Bendusa, dan didampingi Kepala Dinas PUPR Situbondo Gatot Siswoyo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp720 juta untuk pembuatan sumur bor di dusun terpencil itu karena air menjadi kebutuhan masyarakat pegunungan yang selama ini kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sumur bor ini dibuat di Dusun Bendusa sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengatasi kekurangan air bersih untuk minum dan memasak. Karena setiap tahun saat musim kemarau mengalami kekeringan," kata Bung Karna, sapaan bupati, di Situbondo, Rabu.
Setiap musim kemarau tiba, lanjut dia, warga Dusun Bendusa mengandalkan suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Namun demikian, katanya, suplai air belum mampu memenuhi sepenuhnya air bersih bagi masyarakat yang tinggal di desa terpencil itu.
"Selama ini BPBD menyuplai air bersih ke Dusun Bendusa, tapi masih belum maksimal, karena aksesnya sangat sulit. Dengan dibuatnya sumur bor, kami harapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Insya-Allah pengeboran air ini selesai dalam sebulan ke depan," tuturnya.
Sementara itu, Didik, salah seorang warga setempat mengaku bisa bernafas legah karena dengan dibuatnya sumur bor oleh pemerintah daerah setempat, warga di desa terpencil itu tidak lagi mengambil air minum ke sumber mata air yang jaraknya cukup jauh.
"Alhamdulillah pemerintah kabupaten sekarang langsung merespon keinginan warga. Selama ini masyarakat sudah sering mengusulkan pengeboran, tapi tidak ada respons. Terima kasih Pak Bupati Karna Suswandi, sudah memenuhi keingina masyarakat," katanya. (*)
Dari pantauan, Bupati Karna Suswandi turun langsung meninjau pengeboran air bersih di Dusun Bendusa, dan didampingi Kepala Dinas PUPR Situbondo Gatot Siswoyo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021