Petani di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan panen bawang merah organik dengan kualitas yang bagus.

Zaenal, salah satu petani di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Selasa mengatakan proses budi daya bawang merah ini hasilnya cukup bagus.

Ia dengan teman-temannya didampingi petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mulai dari sekolah lapang, penanaman hingga pemanenan.

"Alhamdulillah, saya dan teman-teman petani lain mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang budi daya bawang merah ini dari penyuluh pertanian lapangan dengan hasil panen yang cukup bagus, namun kami masih perlu belajar lebih banyak lagi, terutama dalam menyikapi hama dan penyakit tanaman ini," katanya.

Ia juga menambahkan banyak ilmu ilmu dan pengalaman yang baru yang didapatkan dari hasil sekolah lapang yang digelar petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri tersebut. Hal itu sebagai bekal untuk budi daya selanjutnya.

Panen tersebut dilakukan di lahan milik salah satu anggota Kelompok Tani Harapan Pagut, Kelurahan Blabak Kecamatan Pesantren. Dengan bergotong royong mereka menuai hasil belajar budi daya bawang merah ini.

Sementara itu, Nanik, koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mengatakan bahwa salah satu misi kegiatan sekolah lapang ini adalah mengampanyekan penggunaan pupuk organik, agensi hayati, dan pestisida nabati.

"Budi daya bawang merah ini kami menggunakan pupuk Bokashi yaitu jenis pupuk organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan tambahan mikroorganisme berupa trichoderma dan Plant-growth promoting rhizobacteria (PGPR)," kata Nanik.

Ia menambahkan, dari hasil pemanfaatan pupuk tersebut terbukti hasil tanaman bawang menjadi lebih segar dan dipastikan minim zat-zat kimia yang jika berlebihan tidak hanya berbahaya untuk dikonsumsi, tapi juga untuk keberlangsungan lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Nanik juga menambahkan dari hasil panen bawang merah itu, memang masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan terutama pengendalian hama.

"Kendalanya ada pada cuaca dan beberapa hama yang muncul, namun hasil panen ini cukup memuaskan. Dari lahan seluas 0,1 hektare berhasil meraih hasil panen sedikitnya 16,12 ton per hektare untuk bawang merah basah dan 9,672 ton per hektare bawang merah kering," katanya.

Kepala DKPP Kota Kediri Mohammad Ridwan menyatakan bahwa para petani yang budi daya bawang merah ini sebelumnya telah mendapatkan bimbingan teknis budi daya tanaman ini dari awal hingga akhir. Kemudian hasil sekolah itu dipraktikkan langsung di lahan milik anggota kelompok tani.

"Sebelumnya para petani tersebut mendapatkan penyuluhan dengan metode demonstration plot (demplot) yaitu penyuluhan percontohan secara langsung pada objek yang akan ditanami," kata Ridwan.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa upaya ini merupakan salah satu cara guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat di Kota Kediri.

"Budi daya tanaman hortikultura ini jika digarap dengan baik hasilnya luar biasa, beda seperti tebu yang panennya memakan waktu yang cukup lama. Tanaman hortikultura seperti bawang merah ini memerlukan waktu yang relatif lebih singkat, di samping itu juga komoditasnya banyak dibutuhkan sebagai bahan masakan," kata Ridwan.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021