Sebanyak 6.331 guru dan tenaga pendidik mengikuti kegiatan GTK Creative Camp (GCC) Batch 2 2021 yang digelar Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jawa Timur mulai tanggal 2 hingga 4 Nopember.

"GTK Creative Camp merupakan wadah bagi guru dan tenaga pendidik yang meliputi kepala sekolah,  pengawas, petugas laboratorium, petugas perpustakaan dan administrasi dalam menelurkan terobosan inovasi teknologi dalam pembelajaran," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi saat membuka kegiatan tersebut di Surabaya, Senin.

Wahid menyatakan dengan kondisi pandemi dan gencarnya era teknologi, inovasi sangat dibutuhkan dalam segala aspek, tidak terkecuali bagi pendidikan.

"Inovasi dibutuhkan, antara lain untuk menyiapkan materi pembelajaran daring yang mudah ditangkap siswa dan menarik bagi siswa. Untuk memberikan wadah inovasi ini ada di dalam GCC," ujar Wahid.

Melalui kegiatan GCC, tambahnya, inovasi bisa terakomodasi sehingga saat ada kompetisi inovasi guru maupun tenaga kependidikan, Jatim telah siap dengan hal ini. 

"Ini satu-satunya di Indonesia. Jadi, kalau ada lomba-lomba (inovasi GTK) tingkat nasional, kita sudah siap," katanya.

Hingga pendaftaran ditutup, sebanyak 6.331 peserta telah mendaftar. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang diikuti 4.580 guru dan kepala SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta di seluruh Jatim.

"Dinamika GTK ini sangat luar biasa. Seandainya belum ditutup hari ini jumlah ini masih akan bertambah," ujarnya

Mantan Kepala Dinas Perhubungan itu menambahkan siapapun bisa mengikuti GCC ini, baik mereka yang telah menjadi juara di tahun sebelumnya maupun yang baru ikut.

Menurutnya, inovasi akan terus berkembang sesuai dengan persoalan yang dialami masyarakat. Hal ini yang kemudian harus ditangkap guru dan kepala sekolah untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan lewat inovasi. 

Sementara itu, Kabid GTK Dindik Jatim Suhartatik menuturkan GTK Creative Camp merupakan lomba inovasi yang didahului dengan pelatihan dan pembinaan.

"Sistem lombanya dilakukan dengan workshop online selama empat hari, setelah itu ada waktu sekitar dua minggu untuk penyelesaian karya yang dilaksanakan pada 5-18 November. Dilanjutkan penjurian pada 18-20 November," katanya.

Hasil dari lomba ini berupa inovasi nyata yang dibuktikan dengan video. Inovasi tersebuf bisa berupa media pembelajaran atau karya lain sesuai dengan bidang kompetisi.

Adapun kategori dalam bidang lomba ini yakni,  inovasi pengawas sekolah, inovasi kepala sekolah, data science, CAD & CADD, seni budaya, daur ulang, kewirausahaan, urban agriculture, dan bahasa Inggris. 

"Diharapkan melalui lomba ini ekpektasi dan realitas pada era pandemi guru dan kepala sekolah dapat memunculkan karya-karya," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021