Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth, Australia, memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober kemarin, salah satunya dengan menggelar temu wicara bertajuk "Semangat Sumpah Pemuda di Era Digital: Satu Bahasa, Bahasa Kita, Bahasa Indonesia".

Konsul Jenderal KJRI Perth Listiana Operananta mengungkapkan semangat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan perlu diperluas ke dalam interaksi dengan negara-negara sahabat.

"Semangat itu perlu kita perluas agar Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi pemersatu ke dalam kalangan bangsa Indonesia sendiri. Namun juga agar bahasa Indonesia menjadi perekat budaya dengan bangsa-bangsa sahabat kita," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat malam. 

Kegiatan temu wicara tersebut ditayangkan langsung melalui kanal YouTube dan berbagai platform media sosial lainnya, serta diikuti secara langsung oleh pegiat studi bahasa Indonesia di Australia Barat.

Juga menghadirkan para tokoh pegiat bahasa Indonesia di Perth, salah satunya Wieke Gur, yang memprakarsai aplikasi digital Bahasa Kita (BK). 

"Aplikasi BK dimaksudkan untuk meremajakan kembali semangat Sumpah Pemuda di era digital. Agar penutur bahasa Indonesia dapat mengakses dari benua manapun mereka berada," ujarnya. 

Dari sudut pandang Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, Konsul Penerangan, Sosial, Budaya KJRI Perth Nanda Avalist menyampaikan keunikan bahasa Indonesia yang tiada duanya. 

Yaitu sebagai satu-satunya bahasa di dunia, yang sanggup mempersatukan 650 bahasa daerah, yang digunakan oleh sebanyak 270 juta jiwa bangsa Indonesia yang tersebar di 17.504 pulau. 

"Inilah keunikan bahasa Indonesia," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021