Sebanyak 3.500 pedagang kaki lima dan warung di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menerima bantuan sosial untuk permodalan usaha dengan jumlah masing-masing sebesar Rp1,2 juta, sehingga jika ditotal mencapai sebesar Rp4,2 miliar.
Acara seremoni bantuan itu disalurkan melalui Kodim 0806/Trenggalek, serta dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
"Bantuan ini merupakan bentuk perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo untuk pedagang kaki lima dan warung untuk meringankan beban ekonomi di masa pandemi COVID-19," kata Komandan Kodim 0806/Trenggalek Letkol Arh Uun Samson Sugiharto di Trenggalek, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa di Trenggalek ada 3.500 PKL dan warung yang diproyeksikan sebagai penerima bantuan. Mereka dipilih karena menjadi golongan warga yang terdampak langsung pandemi COVID-19 serta kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Dandim Uun memastikan bantuan diberikan merata di semua kecamatan. Untuk dataran rendah penyerahan bantuan dipusatkan di Makodim.
Sedangkan untuk daerah dataran tinggi dilaksanakan per kecamatan sehingga tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Tiap penerima bantuan, kata Dandim, mendapat uang sebesar Rp1,2 juta. Dengan kuota penerima bantuan sosial sebanyak 3.500, itu artinya anggaran bantuan permodalan yang disediakan mencapai Rp4,2 miliar.
Uun berharap bantuan dari pemerintah pusat itu bisa digunakan untuk tambahan modal dagang, sehingga ekonomi masyarakat bisa kembali menggeliat.
"Harapannya bantuan yang disalurkan bisa menguatkan usaha mereka. Kondisi pandemi, semua sektor ekonomi sangat sulit, apalagi bagi para pelaku usaha kecil. Semoga dengan bantuan ini usaha mereka bisa berjalan lagi," ujarnya.
Bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung (BTPKLW) itu mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Tuti (60) pedagang kelapa di Pasar Jarakan Trenggalek. Ia mengaku akan memutar uang bantuan itu untuk tambahan modal usahanya.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak,” kata wanita paruh baya itu mengekspresikan kegembiraannya usai menerima bantuan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Acara seremoni bantuan itu disalurkan melalui Kodim 0806/Trenggalek, serta dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
"Bantuan ini merupakan bentuk perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo untuk pedagang kaki lima dan warung untuk meringankan beban ekonomi di masa pandemi COVID-19," kata Komandan Kodim 0806/Trenggalek Letkol Arh Uun Samson Sugiharto di Trenggalek, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa di Trenggalek ada 3.500 PKL dan warung yang diproyeksikan sebagai penerima bantuan. Mereka dipilih karena menjadi golongan warga yang terdampak langsung pandemi COVID-19 serta kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Dandim Uun memastikan bantuan diberikan merata di semua kecamatan. Untuk dataran rendah penyerahan bantuan dipusatkan di Makodim.
Sedangkan untuk daerah dataran tinggi dilaksanakan per kecamatan sehingga tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Tiap penerima bantuan, kata Dandim, mendapat uang sebesar Rp1,2 juta. Dengan kuota penerima bantuan sosial sebanyak 3.500, itu artinya anggaran bantuan permodalan yang disediakan mencapai Rp4,2 miliar.
Uun berharap bantuan dari pemerintah pusat itu bisa digunakan untuk tambahan modal dagang, sehingga ekonomi masyarakat bisa kembali menggeliat.
"Harapannya bantuan yang disalurkan bisa menguatkan usaha mereka. Kondisi pandemi, semua sektor ekonomi sangat sulit, apalagi bagi para pelaku usaha kecil. Semoga dengan bantuan ini usaha mereka bisa berjalan lagi," ujarnya.
Bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung (BTPKLW) itu mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Tuti (60) pedagang kelapa di Pasar Jarakan Trenggalek. Ia mengaku akan memutar uang bantuan itu untuk tambahan modal usahanya.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak,” kata wanita paruh baya itu mengekspresikan kegembiraannya usai menerima bantuan tersebut.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021