Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro memastikan proses pengujian 31 trainset atau rangkaian kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek tetap berjalan meski terdapat dua rangkaian mengalami kecelakaan.
"Yang dua ini setelah proses investigasi KNKT dan pihak kepolisian selesai, akan diambil bawa ke INKA. Sedangkan yang lain jalan semua, normal saja tidak apa-apa. Kan ada dua rel di situ," ujar Budi Noviantoro saat menggelar jumpa pers terkait kecelakaan LRT di kantor INKA Madiun, Senin.
Pihaknya berharap agar proses investigasi KNKT tidak berlangsung lama. Sehingga INKA bisa segera membawa kembali kedua kereta yang mengalami kecelakaan tersebut untuk dilakukan proses perbaikan dan penggantian sejumlah komponen yang rusak.
Baca juga: Kereta LRT Jabodebek dikabarkan tabrakan di jalur layang Cibubur
Budi Noviantoro memastikan INKA akan bertanggung jawab karena status rangkaian LRT jabodebek yang mengalami kecelakaan tersebut masih pengujian dan belum beroperasi resmi.
Sedangkan rangkaian LRT lainnya tetap bisa dilakukan pengujian seperti biasa sesuai tahapan sebelum dioperasikan nanti.
Pihaknya menjelaskan berdasarkan pemeriksaan awal ada indikasi kesalahan masinis atau "human error" yang menyebabkan kecelakaan LRT Jabodebek rute Cibubur-Ciracas tersebut. Yakni, masinis membawa rangkaian LRT itu dengan laju yang cepat, padahal proses lansir.
"Terindikasi ada human error di mana masinis pada saat langsir, kecepatannya melebihi," kata dia.
Baca juga: PT INKA ungkap kronologi tabrakan LRT Jabodebek di Cibubur
Ia menjelaskan LRT yang mengalami kecelakaan tersebut adalah rangkaian 20 dengan rangkaian 29. Kejadian tersebut terjadi di antara Stasiun Harjamukti sampai Stasiun Ciracas.
Rangkaian 29 akan dipindah dari jalur LRT Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Dalam proses pemindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan di atas standar sehingga menabrak rangkaian nomor 20 yang terparkir di Harjamukti.
"Pada saat trainset 29 mau bergabung ke arah Harjamukti terjadi tumburan. Ini masih diinvestigasi," kata dia.
Baca juga: INKA : Kecelakaan LRT diduga karena proses lansir terlalu cepat
Noviantoro mengaku INKA belum menghitung kerugian yang ditanggung akibat insiden tersebut. Ia mengatakan timnya langsung menuju lokasi kecelakaan guna melalukan kalkulasi kerusakan.
Sebelumnya, dua rangkaian kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) mengalami kecelakaan pada lintasan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021). Kecelakaan tersebut terjadi saat uji coba LRT dan belum ada operasional di ruas lintasan itu.
PT INKA memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian kecelakaan tersebut dan segera melakukan perbaikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Yang dua ini setelah proses investigasi KNKT dan pihak kepolisian selesai, akan diambil bawa ke INKA. Sedangkan yang lain jalan semua, normal saja tidak apa-apa. Kan ada dua rel di situ," ujar Budi Noviantoro saat menggelar jumpa pers terkait kecelakaan LRT di kantor INKA Madiun, Senin.
Pihaknya berharap agar proses investigasi KNKT tidak berlangsung lama. Sehingga INKA bisa segera membawa kembali kedua kereta yang mengalami kecelakaan tersebut untuk dilakukan proses perbaikan dan penggantian sejumlah komponen yang rusak.
Baca juga: Kereta LRT Jabodebek dikabarkan tabrakan di jalur layang Cibubur
Budi Noviantoro memastikan INKA akan bertanggung jawab karena status rangkaian LRT jabodebek yang mengalami kecelakaan tersebut masih pengujian dan belum beroperasi resmi.
Sedangkan rangkaian LRT lainnya tetap bisa dilakukan pengujian seperti biasa sesuai tahapan sebelum dioperasikan nanti.
Pihaknya menjelaskan berdasarkan pemeriksaan awal ada indikasi kesalahan masinis atau "human error" yang menyebabkan kecelakaan LRT Jabodebek rute Cibubur-Ciracas tersebut. Yakni, masinis membawa rangkaian LRT itu dengan laju yang cepat, padahal proses lansir.
"Terindikasi ada human error di mana masinis pada saat langsir, kecepatannya melebihi," kata dia.
Baca juga: PT INKA ungkap kronologi tabrakan LRT Jabodebek di Cibubur
Ia menjelaskan LRT yang mengalami kecelakaan tersebut adalah rangkaian 20 dengan rangkaian 29. Kejadian tersebut terjadi di antara Stasiun Harjamukti sampai Stasiun Ciracas.
Rangkaian 29 akan dipindah dari jalur LRT Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Dalam proses pemindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan di atas standar sehingga menabrak rangkaian nomor 20 yang terparkir di Harjamukti.
"Pada saat trainset 29 mau bergabung ke arah Harjamukti terjadi tumburan. Ini masih diinvestigasi," kata dia.
Baca juga: INKA : Kecelakaan LRT diduga karena proses lansir terlalu cepat
Noviantoro mengaku INKA belum menghitung kerugian yang ditanggung akibat insiden tersebut. Ia mengatakan timnya langsung menuju lokasi kecelakaan guna melalukan kalkulasi kerusakan.
Sebelumnya, dua rangkaian kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) mengalami kecelakaan pada lintasan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021). Kecelakaan tersebut terjadi saat uji coba LRT dan belum ada operasional di ruas lintasan itu.
PT INKA memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian kecelakaan tersebut dan segera melakukan perbaikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021