Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengirimkan sembilan tim untuk bertanding pada enam kategori dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 21-24 Oktober 2021 mendatang.
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari saat melepas tim di Surabaya, Senin, memberikan pembekalan dan semangat bagi para tim yang akan bertanding di Malang.
"Tentu nanti ada kelanjutannya bagi mahasiswa yang berprestasi dan kami akan turut memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang membanggakan nama ITS," tuturnya.
Enam kategori pada ajang bergengsi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini antara lain pada Divisi Prototipe Kapal dengan kategori Autonomous Submarine Surface Vehicle (ASSV) dan Fuel Engine Remote Control (FERC) yang diikuti oleh dua tim dari Barunastra ITS dan Electric Remote Control (ERC) oleh tim DNA Hydrone ITS.
Di Divisi Desain, pada kategori Desain Kapal Selam diikuti oleh tim Banyubramanta, tim DNA Osten, dan tim Nawasena. Kemudian, pada kategori Desain Kapal Lepas Pantai ada tim Nawasena dan tim DNA Hydrone. Terakhir, pada kategori Kapal Laut Lepas diikuti oleh satu tim perwakilan Nawasena.
Rektor yang biasa disapa Ashari ini juga berterima kasih kepada dosen-dosen yang mendampingi para mahasiwa dalam berkompetisi di KKCBTN 2021.
"Kami sangat berterima kasih dan berhutang budi kepada dosen-dosen yang telah mendampingi mahasiswanya dan selamat bertanding bagi para mahasiswa di KKCTBN 2021," ucapnya.
General Manager (GM) Tim Barunastra ITS Andreas Raja Goklas Sitorus menyebutkan untuk KKCTBN 2021ini tim Barunastra ITS memerlukan persiapan kurang lebih tiga bulan agar siap dilombakan.
"Guna menguji kapal dan mempersiapkan perlombaan dengan baik, kami selalu mengevaluasi kinerja kapal melalui trial setiap harinya," katanya.
Untuk menyelesaikan misinya sebagai kapal patroli, tim Barunastra dengan kapalnya, Arlong 001, yang berkategori Fuel Engine Remote Control (FERC) menggunakan lambung monohull dengan mempertimbangkan aspek manuverabilitas, kestabilan kapal, dan resistansi kapal.
Kapal ini juga dilengkapi peluncur misil dengan menggunakan pneumatic agar misil dapat ditembakkan dengan kecepatan tinggi dan akurat.
Selain kategori FERC, Barunastra juga meluncurkan kapal Nala Orca sebagai kapal kategori Autonomous Submarine Surface Vehicle dengan misi sebagai alutsista nasional.
Pada perlombaan KKCTBN tahun ini, partisipan diharuskan mendesain bagian kapal berada 70 persen di dalam air dan 30 persen di permukaan.
Guna menyelesaikan misi ini, Barunastra ITS meluncurkan Nala Orca yang dengan lambung khusus untuk meningkatkan stabilitas kapal saat keadaan diam dan manuver.
Sementara itu, GM Tim Nawasena, Anak Agung Madya Kusuma Dewa mengatakan timnya telah belajar dari pengalamannya di KKCBTN 2020 dan kompetisi di Worldwide Ferry Safety Association (WFSA).
"Kami menciptakan platform, web, dan aplikasi manajemen tim agar menjadi streamline dan kami mempersiapkan presentasi dengan matang sehingga lebih baik lagi daripada presentasi di kompetisi sebelumnya," ujarnya.
Di sisi lain, perwakilan pembina tim KKCTBN Dr. Rudy Dikairono menyampaikan, mahasiswa yang membawa nama ITS di KKCTBN 2021 ini berasal dari UKM Robotika, Departemen Teknik Perkapalan, dan Departemen Teknik Sistem Perkapalan
"Dari jumlah tim ITS yang mengikuti perlombaan ini sangat menjanjikan dan semoga nanti mendapatkan hasil yang maksimal," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari saat melepas tim di Surabaya, Senin, memberikan pembekalan dan semangat bagi para tim yang akan bertanding di Malang.
"Tentu nanti ada kelanjutannya bagi mahasiswa yang berprestasi dan kami akan turut memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang membanggakan nama ITS," tuturnya.
Enam kategori pada ajang bergengsi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini antara lain pada Divisi Prototipe Kapal dengan kategori Autonomous Submarine Surface Vehicle (ASSV) dan Fuel Engine Remote Control (FERC) yang diikuti oleh dua tim dari Barunastra ITS dan Electric Remote Control (ERC) oleh tim DNA Hydrone ITS.
Di Divisi Desain, pada kategori Desain Kapal Selam diikuti oleh tim Banyubramanta, tim DNA Osten, dan tim Nawasena. Kemudian, pada kategori Desain Kapal Lepas Pantai ada tim Nawasena dan tim DNA Hydrone. Terakhir, pada kategori Kapal Laut Lepas diikuti oleh satu tim perwakilan Nawasena.
Rektor yang biasa disapa Ashari ini juga berterima kasih kepada dosen-dosen yang mendampingi para mahasiwa dalam berkompetisi di KKCBTN 2021.
"Kami sangat berterima kasih dan berhutang budi kepada dosen-dosen yang telah mendampingi mahasiswanya dan selamat bertanding bagi para mahasiswa di KKCTBN 2021," ucapnya.
General Manager (GM) Tim Barunastra ITS Andreas Raja Goklas Sitorus menyebutkan untuk KKCTBN 2021ini tim Barunastra ITS memerlukan persiapan kurang lebih tiga bulan agar siap dilombakan.
"Guna menguji kapal dan mempersiapkan perlombaan dengan baik, kami selalu mengevaluasi kinerja kapal melalui trial setiap harinya," katanya.
Untuk menyelesaikan misinya sebagai kapal patroli, tim Barunastra dengan kapalnya, Arlong 001, yang berkategori Fuel Engine Remote Control (FERC) menggunakan lambung monohull dengan mempertimbangkan aspek manuverabilitas, kestabilan kapal, dan resistansi kapal.
Kapal ini juga dilengkapi peluncur misil dengan menggunakan pneumatic agar misil dapat ditembakkan dengan kecepatan tinggi dan akurat.
Selain kategori FERC, Barunastra juga meluncurkan kapal Nala Orca sebagai kapal kategori Autonomous Submarine Surface Vehicle dengan misi sebagai alutsista nasional.
Pada perlombaan KKCTBN tahun ini, partisipan diharuskan mendesain bagian kapal berada 70 persen di dalam air dan 30 persen di permukaan.
Guna menyelesaikan misi ini, Barunastra ITS meluncurkan Nala Orca yang dengan lambung khusus untuk meningkatkan stabilitas kapal saat keadaan diam dan manuver.
Sementara itu, GM Tim Nawasena, Anak Agung Madya Kusuma Dewa mengatakan timnya telah belajar dari pengalamannya di KKCBTN 2020 dan kompetisi di Worldwide Ferry Safety Association (WFSA).
"Kami menciptakan platform, web, dan aplikasi manajemen tim agar menjadi streamline dan kami mempersiapkan presentasi dengan matang sehingga lebih baik lagi daripada presentasi di kompetisi sebelumnya," ujarnya.
Di sisi lain, perwakilan pembina tim KKCTBN Dr. Rudy Dikairono menyampaikan, mahasiswa yang membawa nama ITS di KKCTBN 2021 ini berasal dari UKM Robotika, Departemen Teknik Perkapalan, dan Departemen Teknik Sistem Perkapalan
"Dari jumlah tim ITS yang mengikuti perlombaan ini sangat menjanjikan dan semoga nanti mendapatkan hasil yang maksimal," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021