Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyatakan 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Ciamis yang tewas terbawa arus sungai terjadi saat mengikuti kegiatan Pramuka yang diselenggarakan oleh sekolahnya.

"Dalam kejadian itu siswa sedang melakukan kegiatan Pramuka susur sungai membersihkan sampah di sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat melalui telepon, Sabtu.

Ia menyebutkan kegiatan Pramuka yang salah satunya ada penyusuran sungai itu melibatkan peserta kelas 7 sebanyak 145 orang, kelas 8 sebanyak 98, pembina 20 orang, kemudian kelas 11 siswa Aliyah sebanyak 15 orang, dan kelas 9 sebanyak sembilan orang.

Terkait penyebab kecelakaan di Sungai Cileueur itu, Memet menyampaikan belum dapat mengetahui secara pasti karena perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di lapangan.

"Saya belum bisa memastikan, harus tanya saksi mata," katanya.

Ia menyampaikan seluruh siswa yang dievakuasi itu ditemukan sejauh 50 meter dari lokasi awal korban terbawa hanyut dengan kedalaman air 4 meter sehingga proses pencarian harus dilakukan dengan penyelaman ke dasar sungai.

"Kami melakukan penyelaman dan pengangkatan korban 50 meter dari tempat pertama hanyut, dan di tempat ditemukannya jenazah arusnya tenang kedalaman sekitar 4 meter," katanya.

Ia mengatakan puluhan siswa Mts Harapan Baru hanyut saat kegiatan menyusuri Sungai Cileueur Leuwi, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10) menyebabkan 11 orang tewas dan 10 orang selamat.

Tim dari BPBD Ciamis bersama petugas gabungan lainnya, kata Memet, langsung melakukan pencarian dengan menyusuri sungai dengan kondisi arus tidak terlalu deras.

"Lebar sungai sekitar 20 meter, arus di permukaan sungai terlihat tidak terlalu deras," katanya.

Ia menyampaikan tim gabungan melakukan pencarian hingga Jumat malam, lalu Sabtu pagi sempat dilakukan pemantauan di lokasi kejadian hingga akhirnya dipastikan tidak ada lagi informasi tambahan atau korban yang hilang.

"Dari BPBD tadi subuh masih melakukan pemantauan di lokasi, dari jam 05.00 sampai jam 07.00, tapi tidak menemukan informasi tambahan," katanya. (*)
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021